PEKALONGAN, (FC).- Direktur Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), Stephanus Paulus Kumintang menekankan pentingnya memahami potensi risiko dalam menjalankan produk investasi.
Dalam berinvestasi, nasabah harus memahami kemungkinan risiko yang dihadapi, dan tidak hanya memperhatikan keuntungan (return) semata.
“Jadi jangan sampai nasabah tidak tahu resiko, sehingga saat rugi, nasabah teriak,” ujar Direktur Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), Stephanus Paulus Lumintang.
Hal tersebut disampaikannya saat menjadi narasumber acara Talkshow Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) di Hotel Santika Pekalongan, Jumat (17/3).
Acara yang diselenggarakan perusahaan pialang berjangka PT. Equityworld Futures (EWF) tersebut juga menghadirkan beberapa narasumber lain, yaitu Direktur Kliring Berjangka Indonesia (KBI), Budi Susanto, Seketaris ASPEBTINDO, Zulfan S Bahry, dan Dirut EWF Agung Kurniawan
Stephanus melanjutkan, pentingnya edukasi dan literasi ini harapannya agar masyarakat semakin melek investasi, seperti yang dilakukan perusahaan pialang PT. Equityworld Futures ini.
“Jadi harus melek, harus tahu, tidak saja hanya melihat keindahan-keindahan dari sebuah keuntungan,” kata Stephanus.
Ketika memahami resiko sebuah proses investasi yang dijalankan, nasabah tetap tenang menghadapinya karena dia sudah menyadari akan konsekuensinya.
Dalam kesempatan itu, Stephanus juga mengenalkan peran, tugas dan fungsi dari BBJ di hadapan puluhan peserta talkshow dari kalangan akademisi mahasiswa dan dosen beberapa Universitas serta para pengusaha di Pekalongan.
“Kami dari Bursa Berjangka Jakarta menjadi fasilitator untuk terjadinya sebuah mekanisme transaksi yang transparan, wajar, efisien dan efektif,” terangnya
Hal senada juga disampaikan Dirut Equityworld Futurer, Agung Kurniawan. Menurutnya, di dalam dunia investasi, terjadi siklus naik turun, seperti halnya dunia bisnis.
Agung mencontohkan, saat pandemi, dunia bisnis mengalami kondisi terpuruk.
“Contoh sederhananya pandemi kemarin, pelaku bisnis yang biasanya untung gila-gilaan, dalam dua tahun ini pusing,” ujar Agung
Di sisi lain, ada bisnis yang masih berjalan dalam kondisi pandemi, masih bisa survive, masih dapat keuntungan.
“Sama seperti bisnis pialang ini, kita melakukan sebuah transaksi perdagangan, ada kemungkinan peluang, ada kemungkinan peluang rugi,. Itu yang harus digarisbawahi,” ujar Agung
Pentingnya literasi dan edukasi ini harapannya agar nantinya setiap orang yang menjadi nasabah di perdagangan berjangka komoditi dapat memahami ketika pada satu titik tertentu mengalami kondisi belum beruntung.
“Saat kondisi bagus kita bisa dapat profit, tapi pada satu titik tertentu posisi kurang bagus, sudah tahu apa yang harus dilakukan, karena sudah dapat edukasi dan literasi kita jadi tetap tenang. Kata kuncinya adalah pahami prosesnya,” kata Agung.
Sebagai informasi bahwa gelaran talkshow ini adalah yang kedua kalinya diadakan EWF Cirebon dalam rangka mendukung.program Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi yang dicanangkan pemerintah pada 7 Maret lalu
Sebelumnya, acara talkshow edukasi dan literasi perdagangan berjangka komoditi sukses diadakan EWF di Tegal pada 10 Maret 2023. (Andriyana)