KAB. CIREBON, (FC).- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Banyumas Jawa Tengah mengajak rombongan perwakilan pengrajin batik studi banding ke kabupaten Cirebon, Rabu (10/1).
Studi banding ini dilakukan untuk belajar banyak mengenai kendala-kendala yang selama ini dihadapi para pelaku usaha industri batik di kabupaten Banyumas.
Kabag Humas dan Protokoler Setda Kabupaten Banyumas, Wahyono mengatakan, terdapat 32 pelaku batik yang ada di Kabupaten Banyumas.
Menurutnya, beberapa permasalahan itu, khususnya pada pemasaran, lalu bahan produksi dan pengelolaan IPAL.
Dpilihnya Kabupaten Cirebon sebagai lokasi studi banding dikarenakan memiliki kawasan sentra industri batik Trusmi yang sudah dikenal mendunia.
“Karena melihat Trusmi di Cirebon ini sudah membuana, sudah sangat terkenal, maka kita akan belajar dari sisi itu,” kata Wahyono kepada FC, Rabu (10/1)
Harapannya, dari bekal ilmu pengetahuan yang didapat baik dari aspek pengelolaan pemasaran, pengelolaan limbah, dan pengelolaan bahan bakunya menjadi hal yang sangat penting bagi pengembangan batik di Kabupaten Banyumas.
Selain itu, dari aspek kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Cirebon sudah melaksanakan kebijakan penggunaan batik pada hari tertentu bagi pegawai ASN.
“Kami pun di Banyumas sudah melakukan hal itu. Bahkan kami harinya lebih lama, hari Selasa sampai Jumat kita menggunakan batik sebagai salah satu upaya kita mengembangkan batik di kabupaten Banyumas,” jelasnya.
Selain batik, Kabupaten Cirebon juga memiliki sentra industri rotan dan kerajinan kerang yang membuat rombongan kagum.
“Di sini tidak punya bahhan baku rotaan tapi mampu mengeksspor rotan. Kemudian dari kerang, ini juga suatu hal yang baru. Jadi mumpung kita ada di sini, kita akan belajar semuanya,” ujar Wahyono.
Harapan besar kami, apa yang dikehendaki oleh teman-teman para pelaku batik, kami tentunya akan mengambil beberapa kebijakan terkait dengan ekspor rotan dan produk-produk dari kerang ini akan menjadi tambahan ilmu bagi kami untuk bisa mengembangkan di kabupaten Banyumas,” tutupnya. (Andriyana)