INDRAMAYU, (FC).- Pedagang dan Pengelola obyek Wisata di Kabupaten Indramayu tepatnya di Pantai Balongan Indah mengibarkan bendera putih.
Pasalnya, penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sangat dirasakan dampaknya oleh mereka.
Akan tetapi, belum genap sehari, ratusan bendera tersebut kini sudah diturunkan setelah petugas gabungan Satgas Covid-19 mendatangi lokasi tersebut.
“Iya kemarin sore datang, ada polisi juga petugas gabungan minta diturunkan benderanya,” ujar pengelola Objek Wisata Pantai Balongan Indah, Akso Surya Darmawangsa yang sekaligus Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indramayu (APPI).
Dalam hal ini, Akso menjelaskan, pemasangan ratusan bendera putih tersebut sengaja dilakukan dengan maksud mencerminkan keterpurukan yang dialami para pedagang dan pengelola objek wisata selama penerapan PPKM.
Sejak diberlakukan 3 Juli 2021 lalu, sampai dengan saat ini objek wisata setempat tutup total.
Imbasnya, tidak ada pemasukan sama sekali dalam waktu hampir 1 bulan terakhir ini.
Padahal, lanjut Akso, selama ini pihaknya mendukung penerapan PPKM yang diberlakukan pemerintah dengan tidak membuka objek wisata.
Pada hari ini saja, disampaikan dia, pihaknya sudah menolak puluhan sampai ratusan pengunjung yang datang.
Wisatawan pun terpaksa putar balik sesampainya di pintu masuk.
Ia berharap, dengan aksi pengibaran bendera putih tersebut, PPKM Level 3 yang akan berakhir pada 2 Agustus 2021 besok tidak lagi diperpanjang oleh pemerintah.
Para pengelola objek wisata pun meminta kepada pemerintah, agar bisa memberikan solusi terbaik dengan melihat kondisi yang saat ini mereka rasakan.
Adapun penurunan ratusan bendera tersebut oleh petugas gabungan, diketahui karena khawatir dapat memprovokasi atau meresahkan warga.
Akso menambahkan, sejak di berlakukan PPKM ini, berdampak juga terhadap karyawan.
“Sekarang karyawan semuanya dirumahkan, karena wisata tutup total,” ujarnya
Seperti di Pantai Balongan Indah Indramayu, di sana ada sebanyak 25 karyawan yang di rumahkan.
Jumlah tersebut belum dihitung para pedagang yang membuka lapak di objek wisata yang ikut terdampak sebanyak 20 pedagang.
“Ya jumlahnya ada ratusan, kalau dirata-ratakan ada 25 karyawan objek wisata di asosiasi ada 16 wisata, tinggal dikalikan,” ujar dia.
Kapolres Indramayu AKBP Hafidh S Herlambang melalui Kapolsek Balongan, AKP Febry HS mengatakan, setelah mengetahui adanya pengibaran bendera putih, pihaknya langsung menuju lokasi kejadian.
Petugas memberikan imbauan dan edukasi, sehingga warga dengan suka rela menurunkan kembali bendera putih dan spanduk yang sebelumnya sudah terpasang.
“Setelah kami lakukan pendekatan, bicara dari hati ke hati dengan pengelola obyek wisata dan para pedagang, bendera putih yang tadinya terpasang akhirnya bersedia diturunkan,” ujar dia.
Selain menurunkan bendera putih, petugas diketahui juga memberikan bantuan berupa sembako kepada para pedagang dan pengelola objek wisata untuk sedikit meringankan beban mereka.
Petugas pun, sangat memahami kondisi tersebut, hanya saja penutupan objek wisata ini sudah diatur pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Langkah ini sudah merupakan keputusan dari pemerintah pusat dengan tujuan baik, yakni menekan sebaran Covid-19, khususnya di Kabupaten Indramayu,” pungkasnya. (Agus)
Discussion about this post