KOTA CIREBON, (FC).- Pemerintah Kota Cirebon mulai melakukan digitalisasi dalam melayani masyarakat dalam bentuk smart city.
Ini menjawab tantangan zaman sekarang yang serba canggih dan dituntut kecepatan dalam pelayanan.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon Ma’ruf Nuryasa menjelaskan program kerja tahun 2021, sedikitnya ada enam poin melaksanakan program smart city di Kota Cirebon.
Keenam tersebut yaitu, program smart governance, smart branding, smart living, smart society, smart economy dan smart environment.
“Agar program strategis 2021 bisa dilaksanakan paling tidak, kebutuhan utama penyediaan WiFi gratis di Kota Cirebon bisa diakomodir,” ucap mantan Camat Lemahwungkuk kepada FC, Senin (15/3) usai meninjau vaksinasi wartawan.
Program tersebut membutuhkan anggaran sebesar Rp24 miliar untuk pemasangan teknologi farlink yang menjangkau semua RW di Kota Cirebon.
Disamping itu, penyediaan internet hingga satu gigabyte sebesar Rp4 miliar.
Sementara untuk menunjang kegiatan trantibum, dibutuhkan pemasangan 18 CCTV baru untuk dipasang di ruas jalan strategis di Kota Cirebon.
Ma’ruf menyebutkan, CCTV yang sudah terpasang saat ini hanya berjumlah 30 titik tersebar di wilayah Kota Cirebon.
“Selain itu kami juga sedang mengembangkan infrastruktur data warehouse yang kuat. Karena kebutuhan untuk menyimpan data semakin banyak, jadi perlu upgrade supaya lebih kuat,” imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi I DPRD Kota Cirebon, Edi Suripno mengatakan, program smart city merupakan komitmen dari Pemerintah Kota Cirebon untuk menunjang kemudahan layanan informasi.
Salah satunya menunjang menggeliatkan aktivitas ekonomi di Kota Cirebon sebagai kota perdagangan dan jasa, maupun kota tujuan wisata.
Disamping itu, penerapan smart city di Kota Cirebon sangat penting untuk memantau pergerakan masyarakat, baik di bidang transportasi maupun memantau kondusivitas masyarakat.
Dengan begitu, upaya menciptakan keamanan, ketertiban, dan ketentraman umum bisa terlaksana dengan baik.
“Program smart city ini sangat strategis untuk menyampaikan layanan informasi program-program pemerintah ke masyarakat. Di samping itu, sistem teknologi informasi yang terkoneksi bisa mengawasi masyarakat,” ujar politisi kawakan PDIP ini.
Edi menambahkan, prioritas dari program smart city yang direncanakan DKIS yaitu command center yang terintegrasi melalui pemasangan kamera closed-circuit television (CCTV) di sejumlah titik strategis.
Dengan begitu, pemerintah daerah dengan kepolisian dan instansi terkait bisa menekan angka kriminalitas di Kota Cirebon.
“Kami ingin menciptakan suasana kondusif di masyarakat yang dapat diketahui oleh sistem informasi terkoneksi melalui command center. Serta berkerja sama dengan kepolisian mencegah kriminalitas. Seperti geng motor dan peredaran narkoba,” kata dia.
Edi juga berharap program smart city bisa bermanfaat di dunia pendidikan. Dengan rencana pemasangan jaringan internet tanpa kabel, masyarakat bisa mengakses WiFi secara gratis untuk menunjang kegiatan edukasi masyarakat. Terutama di masa pandemi saat ini.
“Maka harus ada kolaborasi antara DKIS dengan SKPD lain untuk mencapai program ini. Smart city bermanfaat di hampir semua bidang. Seperti, trantibum, pendidikan, perhubungan, wisata, izin usaha, layanan kependudukan, satu data dan lainnya. Sehingga program smary city harus terus dioptimalkan,” pungkasnya. (Agus)
Discussion about this post