KUNINGAN, (FC).- Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan akan meluncurkan Batik dengan nama Batik Kamuning. batik tersebut dengan motif utamanya bunga kamuning yang akan menjadi ciri khas batik kuningan.
Pj Sekretaris Daerah Kuningan, Asep Taufik Rohman didampingi Ketua Panitia Launching Batik Kuningan, U. Kusmana menyampaikan bahwa batik kuningan sudah mulai dikembangkan sejak tahun 2017, saat Almarhumah Utje Ch Suganda sebagai Ketua Dekranasda Kuningan menginisiasi menggelar sayembara Batik Kuningan.
“Namun Image yang berkembang adalah Batik Kuningan adalah batik PNS, bukan batik milik masyarakat, sehingga pembeli batik kuningan mayoritas adalah PNS,” ujar Opik.
Sebelumnya, disebutkan Opik, telah dilakukan beberapa kali Forum Group Discussion dengan budayawan dan pengrajin batik kuningan, lalu mengundang ahli batik indonesia Haji Komar.
Kurasi desain motif batik, hingga akhirnya disepakati nama batik dan motif khas batik kuningan yaitu batik kamuning dengan motif khas bunga kamuning.
“Maka dari itu, bertepatan dengan momen Hari Jadi Kuningan ke 526, besok Pemkab Kuningan melaunching Batik Kamuning,” ujar Opik.
Batik Kamuning, disebutkan Opik, tidak terlepas dari perkembangan sejarah Kabupaten Kuningan pada jaman “Kerajaan Kuningan” atau jaman Islam yakni pada Nama Anak dan Pohon yang sangat indah serta tumbuh di sekitar kediaman Sunan Maulana Jati atau Syech Syarif Hidayatullah dengan Putri Ong Tien.
Dalam manuskrip kuno Purwaka Caruban Nagari memberitakan bahwa anak yang dipelihara oleh Putri Ong Tien dan Sunan Maulana Jati memiliki nama kecil Raden Kamuning. “….karananira sang ayu Raden Kĕmuning,” tulis Pangeran Arya Cirebon pada halaman 64 dari naskah tersebut.
Ada pula sumber tradisi lisan yang menghubungkan nama itu dengan pohon kamuning (Murraya Paniculata), sejenis pohon yang berasal dari famili Rutaceae dan memiliki warna kekuning-kuningan yang konon tumbuh subur di sekitar kediaman sang pangeran yakni di daerah Luragung dan Kuningan.
“Karena tampilannya yang cukup mencolok, pohon kamuning itu kemudian menjadi penanda atau ciri khusus dari tempat tinggal Pangeran Kuningan,” jelas Opik.
Dari kajian serta diskusi tersebut, masih Opik, akhirnya diterbitkan Keputusan Bupati Kuningan Nomor : 400.6.1/KPTS.749-DIKBUD/2024 tentang Batik Motif Kamuning Sebagai Batik Kabupaten Kuningan.
“Harapannya dengan adanya motif khas dan mudah dikenali, maka Batik Kamuning akan lebih dikenal lagi sebagai Batik Kabupaten Kuningan,” kata Opik
Harapannya jika batik ini sudah memasyarakat, maka akan semakin banyak masyarakat yang mau membeli dan menggunakan sehingga UMKM batik di Kuningan akan semakin tumbuh dan berkembang, sudah saatnya UMKM Batik Kuningan naik kelas.
“Tentunya hal ini akan berujung pada peningkatan ekonomi masyarakat Kuningan. Launching Batik Kamuning ini akan menjadi kado indah bagi Kuningan yang akan merayakan Hari Jadi ke 526 pada 1 September nanti,” ungkap Opik.
Sementara itu, Ketua Pelaksana, U. Kusmana menambahkan bahwa atas inisiasi PJ Bupati Kuningan, 8 (delapan) motif Batik Kamuning sudah mendapatkan sertifikat hak paten. Untuk pengembangan UMKM batik itu sendiri, pemerintah daerah juga akan membagikan alat cetak batik cap Kamuning ke setiap UMKM batik, masing-masing mendapatkan 1 (satu) desain Batik kamuning.
“Batik Kamuning ada 4 unsur dengan 8 motif, yaitu unsur ikan dewa, kuda, bokor dan bunga kamuning. Kemudian hasilnya akan dipasarkan menjadi batik masyarakat, bukan hanya kalangan PNS,” ujar Uu.
Harapan tertingginya, dikatakan Uu, bahwa orang indonesia kalau bicara batik pasti akan bicara Cirebon dengan megamendungnya dan Kuningan dengan kamuningnya. (Ali)