KAB. CIREBON, (FC).- Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Ketenagakerjaan melakukan launching kegiatan padat karya program perluasan kesempatan kerja penanganan dampak inflasi tahun 2022 di Desa Jagapura Lor, Kecamatan Gegesik, Jumat (25/11).
Kegiatan padat karya tunai sendiri merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang bersifat produktif dengan mengutamakan sumber daya tenaga kerja dengan mengunakan peralatan sederhana.
Bupati Cirebon, H Imron mengatakan, kegiatan ini merupakan program dari pemerintah pusat yang diberikan kepada masyarakat yang terdampak kenaikan harga BBM dan Inflasi. Menurutnya pada padat karya ini, masyarakat akan melakukan kegiatan yang memang sedang dibutuhkan di wilayahnya.
“Warga di Jagapura Lor ini melakukan program padat karya dengan cara membersihkan selokan, akan tetapi semua daerah berbeda beda kebutuhannya tergantung kecamatan dan desa, ada yang membersihkan sampah dan lainnya,” kata Imron.
Imron mengungkapkan untuk Kabupaten Cirebon sendiri ada 6.000 warga yang mendapatkan program padat karya yang tersebar di berbagai kecamatan.
“Untuk bulan sekarang ada 22 kecamatan dengan sasaran 3.300 warga yang mengikuti program padat karya, sisanya pada bulan Desember,” ungkap Imron.
Sementara itu Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Cirebon, Novi Hendrianto mengatakan, pada bulan November ini baru 3.300 warga dari 22 kecamatan. Pasalnya 22 kecamatan tersebut sudah lengkap dengan segala persyaratannya.
“Sementara baru 22 kecamatan yang melakukan program padat karya, ini semua usulan seperti berkas kelengkapan harus lengkap, akan tetapi sisanya akan dilakukan pada bulan Desember 2022,” kata Novi.
Ia menjelaskan untuk jenis kegiatan program padat karya ini dilakukan sesuai permintaan dari kecamatan. Sebab pihak kecamatan yang tau apa yang harus dilakukan untuk program tersebut.
“Ada juga Normalisasi aliran sungai, pembersihan aliran sungai dari sampah, peningkatan kebersihan lingkungan , itu sesuai dengan usulan kecamatan dan mereka yang mendapatkan program ini diwajibkan mengunakan peralatan sederhana,” kata Novi.
Novi mengungkapkan warga yang mendapatkan program padat karya ini telah dianggarkan dari APBD Kabupaten Cirebon.
“Anggarannya yakni Rp600 juta untuk 6.000 warga dengan upah Rp100 ribu untuk lima jam kerja tanpa potongan dan pajak serta yang menerima warga KTP Kabupaten Cirebon serta belum mendapatkan bantuan lain dari pemerintah,” jelasnya. (Ghofar)
Discussion about this post