KOTA CIREBON, (FC). Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) penyaluran KPR Fasilitas Likuidutas Pembiayaan Perumahan (FLPP) antara Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) DPD Jawa Barat dengan Bank Negara Indonesia (BNI) Kanwil Bandung disambut gembira pengurus APERSI di daerah.
Kerjasama ini merupakan upaya DPD APERSI Jabar memperluas kemitraan dan mendorong pemerataan kuota KPR FLPP di perbankan.
Sekaligus sebagai upaya DPD APERSI Jabar mengakomodir keluhan para developer anggotanya di daerah.
Menurut Ketua APERSI Cirebon, Kosasih melalui Wakil Ketua, Cokro Mardianto, pengembang rumah subsidi seringkali terkendala aturan perbankan yang dianggap menyulitkan proses pencairan kredit.
Selain itu terbatasnya kuota KPR FLPP di bank penyalur juga menjadi kendala yang sering dihadapi pengembang
Akibatnya, ada ribuan unit rumah tertunda akad kreditnya di tahun 2021 lalu.
“DPP APERSI mendengar keluhan-keluhan dari developer anggota, mereka mengupayakan kepada pemerintah agar kuota dibagi rata, dan Alhamdulillah tidak dikuasai satu bank saja,” kata Cokro.
Tingkat penyerapan KPR FLPP dari developer APERSI ini cukup besar. Menurut Cokro, 65 persen penyerapan KPR FLPP di Jawa Barat disumbang oleh developer APERSI.
Besarnya potensi ini menjadi bidikan bank-bank penyalur KPR FLPP. Saat ini, disebutkan Cokro, selain BNI, perluasan kerjasama penyaluran KPR FLPP juga dilakukan dengan BRI dan BSI.
“Kuota sudah melimpah. Mudah-mudahan adanya pembagian yang rata ini kita bisa bangkit. Kita pengennya ini tahun kebangkitan sesuai dengan motto APERSI, yaitu Bersama Kita Bangkit,” kata Cokro.(Andriyana)