KAB. CIREBON, (FC).- Pemerintah Desa (Pemdes) Seuseupan, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon, merealisasikan Dana Desa (DD) termin tiga dengan melaksanakan pembangunan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan Deker, Sabtu (31/12).
Kuwu Desa Seuseupan, Sukia kepada FC menyampaikan, pembangunan SPAL yang berlokasi di dusun 2 tersebut dalam menindaklanjuti apa yang sudah dihasilkan dari musyarawah bersama semua pihak.
Sukia pun menjelaskan, dalam merealisasikan DD termin ketiga, selain pelaksanaan pembangunan SPAL dan Deker pihaknya juga merealisasikan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD).
“Adapun SPAL yang dibangun di dusun 2 tersebut dengan panjang 173 meter dan pembangun deker dengan panjang 8 meter,” ungkapnya.
Dirinya pun mengatakan, adapun pembangunan SPAL tersebut untuk memberikan sanitasi di lingkungan masyarakat menjadi tertata dengan baik, sehingga akan terbebas dari berbagai penyakit.
Selain itu, lanjut Sukia, di desa yang dipimpinnya untuk sarana sanitasi pembuangan limbah masyarakat di beberapa dusun belum memiliki saluran yang yang memadai.
“Insyaallah secara bertahap pihaknya akan mengupayakan pembangunan SPAL di masing-masing dusun,” paparnya.
Dirinya berharap perhatian Pemkab maupun instansi terkait lainnya, terkait kesulitan mendapatkan air bersih layak konsumsi, mengingat kesulitan tersebut sudah lama Desa Seuseupan di saat kemarau kesulitan mendapatkan kebutuhan air bersih, kalau pun ada air tersebut berasa payau atau berasa asin.
“Air sumur milik masyarakat berasa asin, meskipun ada beberapa sumur warga yang tidak asin, dan ini dijadikan tumpuan masyarakat sekitar,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut dirinya pun menyoroti sarana infrastruktur jalan Sumurkondang – Seuseupan, pasalnya dari informasi yang diperolehnya jalan tersebut merupakan jalan tanggul pengairan.
Lanjutnya jalan tersebut merupakan akses jalan yang strategis bagi masyarakat Seuseupan, tentunya dengan status tersebut, pihaknya mengalami kesulitan saat ingin melakukan perbaikan atau saat mengajukan proposal perbaikan jalan, dan selama ini Pemdes dan masyarakat melalukan perbaikan secara swadaya.
“Kami hanya ingin ada kejelasan atas status kepemilikan jalan tersebut, apakah menjadi kewenangan desa, Pemkab atau pengairan,” tandasnya.
Sementara salah seorang warga setempat, Umi mengatakan, dirinya menyambut baik dengan adanya pembangunan SPAL dan deker di dusun 2 tersebut, mengingat di lokasi tersebut saat hujan jalan kerap tergenang, pasalnya tidak memiliki saluran pembuangan yang memadai.
“Mudah-mudahan dengan adanya saluran ini, sanitasi di sini menjadi lebih baik,” pungkasnya. (Nawawi)
Discussion about this post