MAJALENGKA,(FC).- Puluhan tokoh masyarakat dan petani di Desa Leuweunghapit Kecamatan Ligung, Kamis (13/2) sore bersama perangkat desa melestarikan adat desa yaitu melakukan Napak Tilas Tamba Sawah.
Kegiatan napak tilas ini biasa dilakukan pada musim tanam pertama (MT I) di setiap tahunnya, disaat tanaman padi baru berumur satu bulan dan mengambil momen di Kamis sore atau sore Jumat Kliwon.
Kegiatan Napak Tilas Tamba Sawah ini merupakan adat desa yang positif dan perlu dilestarikan sehingga adat tersebut tidak musnah di gilas oleh lajunya jaman. Tujuan dari kegiatan ini adalah, untuk memohon kepada sang pencipta Allah SWT, agar tanaman padi yang baru berumur satu bulan ini bisa tumbuh subur dan terhindar dari semua hama pengganggu tanaman padi.
Acara ini dinilai cukup unik, karena semua masyarakat yang ikut napak tilas dipimpin oleh sang Kades tanpa kecuali melakukan jalan kaki menyusuri perbatasan desa sambil memercikan air yang sudah diberikan doa ateu mantra.
Terus si pembawa air doa seraya memercikan air di sepanjang perbatasan desa dilarang untuk berbicara apapun, atau harus melakukan puasa bicara.
Kades Leuweunghapit, bersama masyarakat melakukan perjalanan napak tilas-nya dimulai dari Blok Cikamangi Desa Lewuweunghapit yang berbatasan langsung dengan Desa Bantarwaru, terus menyusur pinggir Sungai Cikamangi, berlanjut ke perbatasan Desa Kedungkencana, Kodasari, dan Desa Lojikobong Kecamatan Sumberjaya dan berakhir dititik awal saat berangkat.
Discussion about this post