KAB. CIREBON, (FC),- Pemerintah Desa Kudukeras Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon, mempertanyakan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kemensos tahun 2021 yang baru tersalurkan 2 bulan.
Hal itu dilakukan pada pendataan ulang, apakah para penerima BST akan dialihkan menjadi penerima BLT DD atau bansos lainnya.
Kuwu Desa Kudukeras, Suratno kepada FC Senin (14/5) mengungkapkan, jumlah penerima BST Desa Kudukeras ada sekitar 300 ATM.
Mereka telah menerima BST sejumlah 2 bulan pada Januari dan Februari. Akan tetapi dari mulai Maret sampai Juni mereka belum menerima penyaluran BST lagi.
Sebagai antisipasi, pihaknya menyampaikan kepada para penerima BST, pada penyaluran pada bulan kedua kemungkinan besar penyaluran BST akan selesai.
Sehingga mereka bisa mengerti dan tidak mempertanyakan kepada pemdes, ketika penyaluran BST bulan ketiga sampai bulan ini belum tersalurkan dan mereka tidak bergejolak.
Baca Juga: Risma Hentikan Bantuan Sosial Tunai COVID-19
“Kalau memang BST pada bulan ke 3 dan selanjutnya akan disalurkan kembali itu lebih baik, akan tetapi kami selaku pemdes sudah memberitahukan kepada para penerima BST, bahwa DST tahun 2021 berakhir pada periode penyaluran kedua,”ungkapnya.
Dijelaskan Suratno, mungkin di beberapa desa banyak yang mengalihkan para penerima BST tersebut dimasukkan ke penerima BLT DD. Akan tetapi di desanya, untuk penyaluran BLT DD tahun 2021 itu difokuskan untuk warga jompo.
Sehingga para penerima BST tidak menuntut ketika mereka tidak menerima BST untuk dialihkan menjadi penerima BLT DD. Merekapun menyadari bahwa penerima BLT DD adalah mereka yang benar-benar harus menerima bantuan.
Sementara proses penyaluran BLT DD yang disalurkan untuk warga jompo pada tahun 2021 ini sebanyak 135 KPM tidak untuk pemerataan. Para penerima BLT DD menerima utuh sesuai ketentuan sebesar Rp300 ribu perbulan.
“Warga menyadari bahwa hasil Mus Jesus penyaluran BLT Dede tahun 2021 Desa Kudukeras dialokasikan semua untuk kaum jompo,” tukasnya. (Nawawi).