KUNINGAN, (FC).- Ratusan masyarakat Desa Kaduela, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan mendatangi balai desa Kaduela, Selasa (9/2)
Kedatangan mereka untuk menolak rencana kerjasama pasokan air bersih dari Kabupaten Kuningan ke Kabupaten Indramayu oleh Perumda Air Minum Tirta Kamuning Kuningan yang akan diambil dari sumber Mata Air Talaga Nilem yang ada di desanya.
Mereka ke balai desa menuntut pemerintah desa menolak rencana pengambilan debit mata air Talaga Nilem Desa Kaduela oleh Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Kamuning.
Berbagai spanduk penolakan dipasang bentang di beberapa sudut menuju balai desa.
Aksi warga berjalan tertib dan aman, warga akhirnya melakukan penyegelan balai desa.
“Alhamdulillah tertib. Insya Allah warga mengedepankan kondusifitas,” ungkap salah satu Tokoh Pemuda Desa Kaduela,saat dihubungi awak media.
Warga hanya ingin menyampaikan penolakan pemanfaatan air Talaga Nilem milik desa oleh Perumda Air Minum Tirta Kamuning untuk masyarakat Kabupaten Indramayu.
Kekhawatiran masyarakat akan berkurangnya debit air di desanya, menurutnya sangatlah wajar karena masyarakat desa sendiri sangat membutuhkan air itu.
“Penolakan warga sudah terjadi sejak ada rapat sosialisasi. Saat ini, mungkin puncaknya. Aksi ini, ingin desa juga ikut menolak,” jelasnya.
Pemuda Desa Kaduela linnya yang tidak mau disebut namanya, saat dihubungi menjelaskan, penolakan warga atas rencana tersebut dikarenakan debit air dari tahun ke tahun semakin menurun.
‘Warga khawatir dengan adanya kerjasama pasokan air ini, kebutuhan warga sendiri akan terganggu” ujarnya
Dirinnya juga mengkritisi sosialisasi yang masih kurang maksimal dilakukan, dan hanya dihadiri oleh sedikit warga, sehingga kesannya warga ditodong langsung tanpa bisa menyampaikan kekhawatiran-kekhawatirannya tersebut.
“Harusnya ada rapat intern dulu antara desa dengan BPD, terus desa sama masyarakat luas, ternyata waktu itu langsung rapat besar aja, langsung dihadiri pihak Perumda Air Minum Tirta Kamuning Kuningan, jadi warga kaya ditodong dan yang datang juga segelintir orang,” jelasnya
Sementara itu, salah satu anggota BPD menyampaikan pada prinsipnya warga menolak rencana ini, dengan kehadiran Perumda Air Minum Tirta Kamuning yang akan memasok air ke Indramayu.
Sebagian warga takut kekurangan air baik untuk kebutuhan MCK, pertanian dan kolam ikan yang dimiliki warga.
“Kan kalau di kampung bisa punya kolam, kalau di pipanisasi setengah inch per rumah nanti kolam gimana, selakuanggota BPD saya ikut warga menolak, BPD bersama masyarakat yang menolak, BPD khan tugasnya menampung aspirasi masyarakat, kalau masyarakat menolak ya kita akan perjuangkan aspirasi tersebut,” pungkasnya
Terpisah, Kepala Desa Kaduela H. Thoyib saat dihubungi FC menegaskan dirinya bersama Pemerintahan Desa Kaduela, akan ikut apapun yang diinginkan dan menjadi aspirasi warganya.
“Dengan adanya aspirasi masyarakat yang menolak rencana ini, Pemdes Kaduela akan mendukung dan bersama warga untuk ikut menolaknya,” jelasnya.(Bambang)
Discussion about this post