KOTA CIREBON, (FC).- Kota Cirebon yang hanya memiliki luas sekitar 40 km2, ternyata masih ada wilayah yang belum menikmati pembangunan secara optimal, alias kurang merata.
Wilayah tersebut adalah wilayah selatan Kota Cirebon, yang meliputi Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti. Pembangunan sarana dan prasarana di wilayah tersebut masih tertinggal dibandingkan wilayah lain di Kota Cirebon.
Tak hanya pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana umum juga masih sangat kurang, seperti Penerangan Jalan Umum (PJU) yang masih sangat minim.
Hal ini disuarakan oleh Een Rusmiyati, Anggota DPRD Kota Cirebon dari Dapil Kalijaga-Argasunya ini meminta Pemkot Cirebonagar pemabngunan sarana dan prasarana di Argasunya diperhatikan. Misalnya, kondisi PJU yang sangat kurang hal ini sangat berpotensi menimbulkan tindak kriminalitas.
Disebutkan Een, selain terkait dengan pembangunan fisik infrastruktur, seperti kondisi senderan Sungai Benda yang saat ini longsor, sarana dan prasarana jalan umum berupa PJU di Kelurahan Argasunya juga menjadi aspirasi yang paling banyak disampaikan oleh masyarakat.
“Masyarakat banyak yang meminta adanya senderan di sungai untuk mengantisipasi adanya banjir. Kemudian selalu saya sampaikan setiap rapat, Argasunya ini PJU-nya masih minim,” tegas Een.
Bukan sekali dua kali, aspirasi terkait PJU ini ia sampaikan, baik saat rapat kerja bersama SKPD terkait, dalam hal ini Dinas Perhubungan Kota Cirebon, maupun saat rapat langsung dengan ketua TAPD, bahkan saat satu forum bersama Pj Walikota Cirebon.
“Karena minim pemeliharaan PJU, penyebab daerah kami sudah rawan kriminalitas, kami mohon untuk Dishub memperhatikan ini,” tandasnya.
Akibat PJU yang masih minim di Kelurahan Argasunya, disebutkan Een, tak jarang, beberapa kali tindakan kriminal terjadi, seperti begal dan pencurian.
Bahkan, salah satu titik ruas jalan yang minim penerangan, adalah jalur menuju makam salah satu tokoh yang kerap ramai diziarahi masyarakat, bahkan dari luar Kota Cirebon.
“Di Argasunya itu ada makam Mbah Soleh, di sepanjang jalan menuju ke sana gelap. Jadi peziarah yang datang malam hari merasa takut adanya begal,” ujarnya.
Dengan segudang persoalan pembangunan di wilayah Selatan, yang menurutnya belum terjadi pemerataan seperti di tengah perkotaan, Een pun memastikan, ia bakal terus mengawal dan memperjuangkan pemerataan di daerah Kelurahan Argasunya tersebut.
“Kami bersama para wakil rakyat dari Dapil Wilayah Selatan akan terus berjuang untuk mewujudkan pembangunan di Wilayah Selatan,” tegasnya. (Agus)
Discussion about this post