KAB. CIREBON, (FC).- Puluhan kuwu, pegawai desa serta pegawai kecamatan mengikuti kegiatan Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa Tahun 2023 pada Pemerintah Kabupaten Cirebon, kemarin.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Barat ini, mengangkat tema Pengelolaan Keuangan Desa yang Akuntabel dalam rangka Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi desa yang berkelanjutan ini, mendorong pemerintahan daerah maupun desa, untuk bisa mengelola keuangan desa.
Bupati Cirebon, H Imron yang membuka kegiatan tersebut mengatakan, bahwa workshop ini sangat penting untuk bisa diikuti dan difahami oleh para kuwu dan aparat pemerintahan desa lainnya. Karena menurut Imron, dengan mengikuti kegiatan ini, para kuwu nantinya bisa mempertanggungjawabkan penggunaan keuangan desa. selain itu, kegiatan ini juga bisa mendorong peningkatan kapasitas aparat pemerintahan desa dalam mengelola keuangan desa.
“Kegiatan ini, bisa memberikan pemahaman kepada para kuwu cara pengelolaan keuangan desa, agar bisa dipertanggungjawabkan,” kata Imron.
Imron juga menuturkan, bahwa dirinya meminta kepada para kuwu, untuk bisa memanfaatkan keuangan desa sebaik mungkin. Salah satunya, yaitu dengan menggunakan keuangan desa, untuk menjalankan program yang memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Para kuwu harus menggunakan keuangan desa sebaik-baiknya dan untuk kemaslahatan umat,” kata Imron.
Sementara itu, Ketua Penyelenggara kegiatan ini, Jaya Rahmad menuturkan, bahwa banyak sekali tujuan yang diharapkan bisa tercapai, pada kegiatan workshop pengelolaan keuangan desa ini. Beberapa tujuan yang diharapkan bisa tercapai dalam workhsop ini, yaitu meningkatkan kapasitas pegawai pemerintahan daerah dan perangkat desa dalam mengelola keuangan desa, mendorong pengelolaan keuangan desa agar lebih transparan dan akuntabel dan memberi rekomendasi strategis atas pengelolaan keuangan dan pembangunan desa.
“Dalam workshop ini juga, kami mendorong desa untuk melakukan transformasi ekonomi dan pemberdayaan SDM di desa,” kata Jaya. (Ghofar)