KOTA CIREBON, (FC).- Walikota Cirebon Nashrudin Azis meminta Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Giri Nata Kota Cirebon, untuk menekan angka kebocoran. Hingga pada nilai kebocoran yang diambang batas kewajaran.
Hal tersebut disampaikan Azis seusai melantik kembali Direktur Utama (Dirut) PDAM Sofyan Satari, di Gedung PDAM pada Jumat kemarin (26/2).
Dikatakan Azis, pada awal dia menjabat, nilai kebocoran yang terjadi sebesar 42 persen. Dan sekarang sudah mendekati angka 35 persen.
“Angka kebocoran ini harus bisa ditekan seminimal mungkin. Untuk nol persen kita tidak akan bisa. Angka idealnya bila diambang kewajaran adalah 20 persen,” jelasnya.
Selain menekan angka kebocoran Azis minta PDAM, untuk melakukan inovasi dari produknya.
Bukan hanya menjual air baku untuk kebutuhan para pelanggannya, tapi juga bisa menjadi produk lainnya.
Seperti halnya di daerah lain, PDAM membuat pabrik air minum dalam kemasan.
“Kemudian kami menitipkan, masalah distribusi air ke pelanggan harus diperbaiki. Karena selama ini masih ada pelanggan yang tidak bias full 24 jam terlayani. Sehingga kedepannya dengan sudah dioperasikan resevoar, diharapkan hal ini sudah tertangani secara bertahap,” pintanya.
Sementara, Dirut PDAM yang kembali dengan dilantik Sofyan Satari mengatakan, pada periode kedua kepemimpinannya, kebocoran ini yang menjadi prioritas untuk segera dibenahi.
Walaupun diakuinya, ada sejumlah keterbatasan seperti jumlah yang dilayani semakin meningkat, sementara sumber air yang tetap.
Kemudian untuk memperbaiki kebocoran dan teknis lainnya diperlukan investasi yang cukup besar.
“Sesuai dengan arahan dari Pak Wali, kita akan terus berkomitmen mengurangi kebocoran dan mengoptimalkan sumber air yang ada, sehingga bisa melayani lebih banyak lagi pelanggan,” pungkasnya. (Agus/FC)
Discussion about this post