KAB. CIREBON, (FC).- Ketersediaan oksigen untuk perawatan pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Cirebon saat ini kondisinya sudah menipis.
Bahkan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun dikabarkan menutup sementara pelayanan rawat inap maupun IGD akibat terbatasnya stok oksigen.
Direktur RSUD Arjawinangun, dr H Bambang Sumardi membenarkan ditutupnya layanan tersebut.
Menurutnya, penutupan layanan tersebut berlaku bagi pasien Covid-19 yang perawatannya membutuhkan oksigen.
Ia tidak bisa memastikan kapan waktu dibukanya kembali layanan tersebut.
“Jangan takut, kalau untuk pasien Covid-19 yang perawatannya tidak membutuhkan oksigen masih bisa, tapi kalau dengan tanpa gejala, lebih baik isolasi di rumah saja,” kata Bambang kepada FC melalui sambungan telepon selularnya, Kamis (9/7).
Ia menjelaskan, keputusan tersebut diambil menyusul kian menipisnya ketersediaan oksigen di RSUD Arjawinangun.
Terlebih, sejak sehari kemarin suplai tabung oksigen dari vendor mengalami penurunan yang cukup drastis.
Biasanya, setiap hari RSUD Arjawinangun menerima pasokan oksigen dikisaran 60 hingga 100 tabung.
“Sekarang kita hanya disuplai 30 tabung saja, sementara kebutuhan pasien per hari itu bisa sampai 3 tabung, makanya kami khawatir ini,” ujar Bambang.
Saat ini, kata dia, pihaknya tengah berupaya mencari cara untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak tersebut dan berkoordinasi dengan Pemkab Cirebon.
Ia menyebut, kebijakan dimaksud adalah dengan mengubah persentase suplai, yakni 70 persen untuk kebutuhan kesehatan dan 30 persen untuk perusahaan.
Sejauh ini, sambung Bambang, suplai oksigen yang terjadi justru sebaliknya, yakni 70 persen untuk perusahaan dan 30 persen untuk kebutuhan rumah sakit.
“Dibalik dulu deh sementara, ini kan untuk kemanusiaan, kasihan masyarakat, perusahaan nanti dulu, ngalah dulu,” ungkap Bambang.
Sementara, Satgas Oksigen yang juga Asisten daerah II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Cirebon, Erry Ahmad Husaeri menyampaikan, salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan oksigen memang harus dengan cara mengurangi pasokan untuk industri dan memperbanyak pasokan untuk rumah sakit (kesehatan,-red).
Maka, dalam waktu dekat ini pihaknya akan segera memanggil 4 distributor oksigen untuk mengkomunikasikan hal tersebut.
” Ya nanti kita minta ke distributor agar jatah untuk industri dikurangi dan untuk rumah sakit diperbanyak,” katanya. (Ghofar)