KOTA CIREBON, (FC).- Warga Kota Cirebon yang terkonfirmasi positif Cacar Monyet atau Monkeypox mendapat perawatan di Rumah Sakit Daerah Gunung Jati (RSDGJ) selama satu hari.
Selanjutnya pasien tersebut melanjutkan pengobatan dengan rawat jalan juga dimonitoring perkembangannya oleh Dinas Kesehatan Kota Cirebon.
Diberitakan sebelumnya, seorang warga Kota Cirebon terkonfirmasi positif Monkeypox setelah mendapat laporan dari aparat Kelurahan setempat. Dinkes Kota Cirebon langsung melakukan penanganan pertama hingga lanjutan kepada pasien.
Selain itu, Dinkes juga melakukan tracing terhadap keluarga pasien yang berkontak erat untuk mencegah penularan Monkeypox kepada orang lain.
Kepala Bagian Pelayanan Medis RSD Gunung Jati To’at Maruf mengatakan, pasien positif Monkeypox mendapat perawatan selama satu hari.
“Pasien hanya dirawat satu hari dan langsung pulang hari itu juga,” katanya, Senin (13/11).
Ia melanjutkan, selama di RSDGJ pasien Monkeypox mendapat perawatan medis di ruang ICU Infeksius Flu Burung. Setelah itu, pasien dinyatakan dalam kondisi layak untuk berobat jalan.
“Dirawat di ruang ICU Infeksius yang Flu Burung. Sesuai petunjuk teknis di Kementerian Kesehatan tidak ada pengobatan khusus dan kita kembalikan ke wilayah,” imbuhnya.
Setelah mendapat perawatan medis di RSDGJ, pasien positif Monkeypox akan mendapatkan pengawasan medis selama 21 hari.
“Wilayah akan melaksanakan pemantauan selama 21 hari sejak dilaksanakannya diagnosis itu sendiri. Tentunya akan kami evaluasi oleh teman-teman Puskesmas, senadainya terjadi komplikasi kita akan tindaklanjuti,” ujarnya.
Pihaknya telah menyiapkan ruang isolasi sebanyak 6 bed untuk pasien Monkeypox. Ia juga mengkonfirmasi, pasien Monkeypox jika memiliki BPJS pengobatannya ditanggung pemerintah.
“Kita ada ruangan sebanyak 6 bed. BPJS bisa dicover, termasuk pasien yang kemarin,” pungkasnya.
Sebelumnya, Sekda Kota Cirebon Agus Mulyadi meminta camat, lurah dan puskesmas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang Cacar Monyet atau Monkeypox (Mpox).
“Kami sudah meminta kepada lurah dan camat untuk memberikan sosialisasi terhadap pencegahan monkeypox atau cacar monyet ini,” tutur Agus. Baik camat, lurah, dan puskesmas diminta untuk memberikan edukasi kepada masyarakat gejala dan penanganan dari penyakit ini.
Pada kesempatan itu, Agus juga memerintahkan kepada RSUD Gunung Jati untuk menyiapkan ruang isolasi bagi warga Kota Cirebon yang terkena mpox. Ruang isolasi dibutuhkan terutama untuk warga yang rumahnya tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri. (Frans)