KAB. CIREBON, (FC).- Luapkan kekesalan terhadap jalan rusak yang tak kujung diperbaiki, sejumlah warga lakukan aksi protes dengan cara menaman pohon pisang dan membuat kuburan di jalan sebagai pertanda bahwa jalan tersebut telah memakan korban.
Jalan utama penghubung kedua desa antara Desa Ujung Gebang dan Luwung Kencana Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon itu sejak tahun 2010 silam tidak pernah tersentuh perbaikan. Aksi protes tersebut akhirnya viral di media sosial dan langsung di respon oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon untuk segera ditindak lanjuti.
Nata (60), salah satu petani sekaligus warga setempat mengatakan, aksi protes yang dilakukan oleh sejumlah warga itu berlangsung sejak Senin (30 Desember 2024), warga melakukan aksi protesnya dengan cara menanam pohon pisang dan membuat kuburan dengan bertuliskan “Pelan – Pelan Rumah Sakit Mahal, Selamat Datang di Wisata Jalan Berlubang Nikmati Fasilitas Anda Karena Pemerintah Tidak Lagi Memperdulikan”.
“Warga kesal karena sudah lama tidak pernah tersentuh perbaikan, aksi ini spontan dilakukan karena beberapa waktu lalu sempat memakan korban kecelakaan hingga patah tulang kakinya akibat terperosok jalan berlubang” ujar Nata saat di temui Fajar Cirebon, Kamis (2/1/2025).
Nata berharap agar pemerintah setempat segera merespon keluhan warga dan melakukan perbaikan secepatnya.
“Saya berharap agar pemerintah melihat dan langsung melakukan perbaikan jalan ini apalagi kalo sehabis hujan,pasti banjir” ujarnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Cirebon dari Fraksi PDI Perjuangan, Abdul Kodir langsung merespon cepat dan meninjau lokasi setelah pihaknya mendapat aduan dari masyarakat soal kondisi jalan penghubung Desa Ujung Gebang dan Luwung Kencana kondisinya rusak parah dan sering memakan korban.
” Kebetulan ada aduan dari masyarakat Luwung Kencana yang mana sering terjadi kecelakaan di ruas jalan berbatasan Ujung Gebang dan Luwung Kencana. Karena kondisinya sangat rusak parah, banyak yang melewati jalur sini sering terjadi kecelakaan. Saya akan perjuangkan aspirasi dari masyarakat,” ujar Abdul Kodir.
Ia menambahkan, bahwa apa yang telah dilakukan oleh masyarakat ini sangatlah wajar, sebab, lanjut Abdul Kodir sejak dibangun pada tahun 2010 jalan ini tidak pernah mengalami perbaikan atau peningkatan.
“Kemungkinan ini karena kekesalan warga sehingga masyarakat mengambil alternatif biar mendapatkan perhatian, makanya ini ditanamin pohon pisang, Dibuat semacam kuburan yang mana tandanya kemungkinan jangan sampai ada kecelakaan,” ungkapnya
“Karena ini tidak ada pembuangan air. Sebenarnya sih kalau jalan diperbaiki, harus ada perbaikan irigasi juga, Insya Allah jalan itu awet dan bisa tahan. Karena jalan tidak kuat, sering tergenang air,” tambahnya.
Mudah-mudahan di tahun 2025, dinas juga merespon dengan kondisi jalan yang seperti ini, sampai ada protes dari masyarakat.
” Saya sebagai anggota DPRD, hanya bisa penampung aspirasi dan bisa sampaikan ke dinas, mudah-mudahan jalan ini kembali ke kondisi normal dan segera merealisasikan dan bisa memperbaiki jalan,” pungkas Abdul Kodir. (Johan)
Discussion about this post