KAB. CIREBON, (FC).- Meski telah diberikan reward yang cukup besar bagi atlet berprestasi. Tetap, mutasi atlet jelang event olahraga tidak dapat dihindari, terlebih hal ini sah-sah saja sebelum batas pengumpulan data atlet.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbuparpora) Kabupaten Cirebon H. Hartono. Menurutany, Pemerintah Daerah (Pemda) telah bagikan reward pada atlet berprestasi emas khususnya sebesar 100 juta.
Ditambah pula dengan, support berupa uang transport, suplemen dan beberapa dukungan penting lainnya.
“Tapi, mungkin dikarenakan penawaran reward yang lebih tinggi dari pemerintah kota atau kabupaten lain. Atlet tertarik entah dari segi finansial ataupun jaminan pendidikan hingga perguruan tinggi,” beber H. Hartono, Rabu (6/1).
Lagipula, sambungnya, untuk mutasi atlet sah-sah saja selama belum ada finalisasi data atlet yang akan turun dalam pertandingan nanti.
Akan tetapi, masih kata H. Hartono, sangat disayangkan bagi atlet-atlet berprestasi yang memilih untuk membawa nama daerah lain dibanding diri sendiri.
“Ya, perolehan medali tentu berpengaruh, yang padahal belum tentu tawaran diluar akan benar-benar terwujud,” tegasnya.
Makanya, tambah H. Hartono diharapkan atlet dapat konsentrasi serta fokus pada pembinaan di daerah sendiri dan tidak tergiur dengan tawaran diluar.
Oleh karen itu, tambah H. Hartono, akhir Januari data-data atlet sudah harus final, sehingga Februari sudah tidak ada lagi perpindahan atlet.
Sehingga, pembinaan atlet jelang kejuaraan khususnya persiapan Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Daerah (BK Porda) tahun 2021 ini, dapat lebih dimaksimalkan secara terpusat.
Sementara itu, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Cirebon, Hengky Choerniawan menyampaikan, data finalisasi atlet yang akan berlaga menjadi syarat penting untuk BK Porda.
“Yang menyangkut jumlah, nama atlet untuk menetukan anggaran yang dikeluarkan serta data nama pelatih yang akan ikut mendampingi atlet,” pungkasnya. (Sarrah/Job/FC)
Discussion about this post