KAB. CIREBON, (FC).- Meski PPKM tak kunjung usai, roda perekonomian industri mainan kembali berputar. Hal ini terbukti dari pesanan Apollo milik Hadi kembali merangkak naik.
Produksi dan usaha mainan selama kurang lebih 5 tahun. Pengusaha mainan asal Bangodua, Klangenan Hadi mengatakan, bahwa selama PPKM darurat hingga PPKM beberapa waktu lalu mengalami kemrosotan pesanan yang sangat parah.
Pasalnya, dari yang biasanya per kota dapat mencapai 20 kodi Apollo, sepanjang PPKM darurat kemarin berhenti total, pesanan terakhir yang masuk semasa PPKM darurat sendiri untuk kota dan kabupaten se Jawa Barat ada hanya sekitar 25 kodi.
“Berhenti total hanya terjual 25 kodi dari seluruh kota dan kabupaten di Jawa Barat. Para pekerja jadinya libur, mungkin karena stok masih terjaga di masing-masing kota dan kabupaten serta adanya PPKM. Jadi, mereka tidak melakukan pemesanan. Belum lagi, kan pasarnya mainan ini kan pusat keramaian, jadi tidak ada yang berjualan,” katanya, Senin (13/9).
Meski begitu, beberapa minggu lalu setelah kasus di Cirebon dan di luar menurun, pesanan kembali masuk. Pesanan yang masuk sendiri mayoritas dari wilayah Ciayumajakuning.
“Dari Ciayumajakuning, tapi, sekarang yang lagi dibuat itu pesanan dari Kalimantan, sebanyak 20 kodi, dan juga produksi untuk beberapa kota lainnya,” ungkapnya.
Tak dapat terus berkeluh kesah ia menuturkan, bahwa hal ini dialami semua orang. Sehingga, ia hanya perlu bersabar. Bukannya tak bisa menumpuk stok, Hadi khawatir bahwa PPKM darurat tak kunjung usai. “Kan belum pasti selesainya. Ditambah ini ada karet dan kawat yang bisa rusak dan karatan,” jawabnya.
Makanya, para pekerja diliburkan, di sisi lain masalah ketahanan bahan baku, di sisi lain masalah modal untuk bahan baku.
Oleh karenanya, besar harapannya agar usaha nya dapat kembali. Setidaknya, perlahan dalam beberapa waktu pesanan kembali naik.
Ia pun rutin melakukan pertemuan untuk diskusi masalah penjualan, dengan beberapa pedagang mainan di beberapa Kota dan Kabupaten. (Sarrah)
Discussion about this post