KAB. CIREBON, (FC).- Memasuki musim penghujan, harga garam di tingkat petani yang sempat mengalami penurunan secara drastis, kini berangsur stabil. Harga garam yang sebelumnya jatuh dikisaran Rp500-700 per kilogram dari petani, kini meningkat menjadi Rp900-1200 per kilogramnya.
Salah seorang petani garam asal Desa Pengarengan, Kecamatan Pangenan, Kabun kepada FC mengungkapkan, musim panen garam yang berlangsung di Desa Pengarengan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon membuat hasil panen melimpah, dalam sehari dari setengah hektare tambak garam petani mampu meraup setengah kwintal atau 500 kilogram garam, meski harga garam sempat meroket karena musim penghujan yang panjang pada tahun lalu hingga mencapai Rp5000 per kilogram bahkan lebih, karena stok garam sedikit, namun seiring musim kemarau dan produkai mulai stabil, harga garam anjlok hingga diangka Rp500 per kilogram.
“Saat ini harga garam berangsur stabil, dari yang sebelumnya terpuruk di harga 500-700 rupiah per kilogram, kini harga garam sudah naik di angka 900 hingga 1200 per kilogramnya,” ungkapnya.
Dijelaskan Kabun, saat ini setiap pemilik tambak garam memiliki stok mencapai 25 ton, hasil panen garam didistribusikan ke wilayah Bandung dan Jakarta bahkan keluar Jawa seperti Lampung hingga Pekanbaru, dirinya mengaku bersyukur di tahun 2023 ini panen garam melimpah dibanding dua tahun terakhir lantaran musim hujan berkepanjangan, diprediksi panen garam itu akan berlangsung hingga bulan November bahkan Desember mendatang.
“Musim produksi garam tahun ini kemungkinan akan lebih cepat, di bulan November kemungkinan sudah mulai berkurang seiring musim hujan mulai datang, ini juga yang menjadi salah satu kemungkinan harga garam mulai merangkak naik,” ungkapnya. (Nawawi)
Discussion about this post