KAB. CIREBON, (FC).- Masih menunggu bantuan pembangunan gedung sekolah, puluhan siswa-siswi SDN 2 Cangkoak, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon hingga kemarin, Jumat (17/9) terpaksa harus bergantian mengikuti PTM di bawah tenda darurat milik BPBD, tepatnya di lapangan sekolah.
Tenda darurat ini sendiri didirikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) guna mempermudah kegiatan PTM.
Pasalnya, sudah 3 pekan lebih siswa-siswi belajar di lorong sekolah, perpustakaan, dan mushola.
Hal ini dikarenakan kondisi bangunan yang sudah rapuh, ditambah dengan Selasa (14/9) lalu, salah satu, ruang kelas ambruk akibat hujan terus menerus.
Diluar daripada itu, meski kondisi ini terbilang kurang nyaman bagi siswa-siswi SDN 2 Cangkoak.
Namun, mengingat situasi dan kondisi saat ini. Belajar dibawah tenda darurat milik BPBD lebih baik.
Kepala SD Negeri 2 Cengkoak, Suhemi, mengatakan, bantuan tenda darurat sebelumnya sudah diupayakan, meski masih belum memadai namun cukup terbantu.

“Sebelumnya Sudah mengajukan tenda darurat ke beberapa instansi namun sedang digunakan, kebetulan BPBD bersedia meminjamkan tendanya,” ujarnya, Jumat (17/9).
Satu tenda darurat tersebut mampu menampung sebanyak 14 orang siswa, dari siswa kelas 5 SD. Namun masih ada belasan siswa lainnya yang masih menggunakan teras sekolah.
“Kebetulan hanya satu kelas saja, baru kemarin dipasang, harapannya Dinas Pendidikan segera membangun kelasnya,” katanya.
Masih dikatakan Suhemi, meski belajar di tenda darurat, siswa merasa senang bisa belajar normal menggunakan meja dan kursi kelas.
Salah seorang siswa kelas 5, Fani Aulia mengaku merasa lebih nyaman belajar dikelas. Akan tetapi, ia juga merasa terbantu sebab dengan tidak perlu lagi menunduk-nunduk belajar diteras, perpustakaan atau di masjid.
“Pengennya belajar di kelas, tapi ya disini (tenda) aja udah seneng,” ungkapnya.
Ditempat yang sama Aisyah yang juga satu kelas dengan Fani mengungkapkan, belajar ditenda tidak bisa fokus. Gangguan yang terlihat dari sisi yang tak tertutupi tenda entah itu hewan liar atau lainnya.
“Jadinya liatin yang lain, kucing atau ayam. Ga fokus belajar,” tutupnya. (Sarrah)