KOTA CIREBON, (FC).- Seniman sekaligus pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cirebon, H A Casta atau biasa di panggil Made Casta mengelar pameran tunggal dengan tema “Munajat Qurani”. Pameran tunggal sendiri digelar di Gramedia Grage Mall Cirebon dari tanggal 4 Maret hingga 9 April 2025.
Made Casta mengatakan, dalam pameran kaligrafi yang dibalut dengan seni Cirebon ini memuat 36 lukisan yang diambil dari 36 potongan ayat di Al-Quran. Menurutnya Munajat Qurani ini kumpulan doa-doa yang ada di dalam Al-Quran.
“Dengan pameran ini saya mengingatkan kembali bahwa di dalam Al-Quran itu terdapat doa-doa yang dituntunkan dengan riwayat masa lalu para Nabi. Ini juga bisa diteladani dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Tapi frame nya satu doa saya jadi lukisan, sehingga kehadiran doa itu menjadi sesuatu yang bernilai estetis,” katanya.
“Munajat itu kan berdoa ya, kita memanjatkan keinginan, harapan, permohonan, itu munajat. Dan munajat Qurani munajat yang bersumber dari teks-teks ayat Al-Quran. Jadi kita doa bisa dengan bahasa apapun Allah paham, dengan gerak hati kita, Allah juga paham. Tetapi istimewanya, karena ini doanya diambil dari Al-Quran, sumbernya dari Al-Quran, maka frase nya menjadi munajat Qurani. Jadi saya ingin menegaskan bahwa sesungguhnya Islam itu kan rahmatan lil’alamin. Jadi Islam itu menjadi rahmat bagi seluruh alam,” tambahnya.
Casta menjelaskan, 36 karya lukisanya ini dikerjakan kurang lebih empat bulan dari tahun 2024 akhir hingga tahun 2025 ini. Bahkan, kata Casta, lukisan kaligrafi ini merupakan persembahan terakhir dirinya untuk pemerintah Kabupaten Cirebon. Pasalnya awal bulan April dirinya memasuki pensiun.
“Ini persembahan saya terakhir ke Pemda. Saya 1 April 2025 pensiun. Sehingga saya kemudian mengingatkan bahwa para penguasa, ya kita doakan, ya bupati kita doakan, karena dengan doa ini kemudian kita menyempurnakan ikhtiar gitu. Bagi saya itu, sehingga saya ingin hadir dengan kaligrafinya, karena ini bagian dari perjuangan, sehingga semua doa-doa dibalut dengan bahasa seni,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata Casta dalam karyanya ini semua lukisannya merupakan kaligrafi yang dibalut dengang seni Cirebon. Sehingga ada beberapa lukisan yang kental dengan nuansa Cirebonnya.
“Ada beberapa lukisan yang kental dengan seni Cirebon, dan memang di tonjolkan, yakni gambar Macan Ali, Mega Mendung, Paksi Naga Liman dan sebagainya, kita perpadukan melalui seni,” katanya.
Casta mengungkapkan, ini merupakan pameran tunggal pertamanya. Namun, ia juga sering mengirimkan karya seninya untuk ikut dipamerkan di sejumlah daerah. “Untuk pameran tunggal saya baru pertama kali, tetapi kalau mengirimkan karya yang lain saya sering mengikutinya,” ungkapnya.
Masih kata Casta, karya lukisannya yang dipamerkan ini, rencananya akan dimaharkan. Pasalnya ia sudah menyatakan ikrar dengan Allah Swt untuk lukisannya. “Silahkan dimaharkan bagi yang mau untuk lukisan saya. 30 persen dari pemaharan itu akan saya serahkan pada anak yatim piatu, fakir miskin dan pejuang Al-Quran. Jadi ini menjadi bagian dari perjuangan secara sosial juga,” katanya.
Selain pameran, Made Casta juga akan mengelar berbagai kegiatan untuk mengisi kegiatan pameran tunggalnya.
“Ada sejumlah diskusi, berda karya, kemudian ada juga berdiskusi tentang batik, tentang seni dan terapi seni, ada seni dan spiritualitas, terus ada workshop, workshop kaligrafi. Terus ada FGD tentang pengukuhan Maestro Tarling, Abdul Azib,” katanya.
Ia berharap dengan diadakan pameran tunggal ini, bisa membangkitkan kembali dinamika kegiatan berkesenian, khususnya dalam seni lukis di Cirebon. “Mudah-mudahan dengan pameran ini memungkinkan hadir kembali para pelukis-pelukis lama. Mudah-mudahan mereka para seniman berani tampil lagi Ini karya-karyanya,” harapnya. (Ghofar)
Discussion about this post