KAB. CIREBON, (FC).-Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) berdayakan masyarakat kelola ikan lele menjadi bernilai bersama kelompok Berkah Sejahtera untuk mengelola ikan lele menjadi produk olahan bernilai ekonomis.
Sebagai Ketua kelompok, Kokom Komariyah mengatakan, program yang diselenggarakan pihak kecamatan ini diawali dengan melakukan rekruitmen personel dari perwakilan tiap-tiap desa se-kecamatan Dukupuntang.
Dilakukannya rekruitmen ini untuk pelatihan pembuatan abon lele menjadi olahan yang bisa di sebar luaskan dan bernilai. Sehingga, dapat meningkatkan taraf ekonomi dan memeberdayakan masyarakat sekitar Dukupuntang.
“Alhamdulillah kita dapat program dari Kementrian Ketenagaan Kerja (Kemnaker) dan kita maksimalkan dengan membuat olahan abon lele,” tutur Kokom, Rabu (13/1).
Bukan tanpa alasan ikan Lele dipilih menjadi bahan utamanya. Tetapi, dikarenakan banyaknya tambak budidaya lele.
Sehingga, dimanfaatkan ditambah nilainya agar, lele itu tidak cuma dijadikan makanan pecel lele, tapi bisa juga dibuat untuk olahan lainnya.
“Kita buat ini belum lama, yang buat juga dari kelompok kita yaitu berkah sejahtera. Sekarang ini, kita maksimalkan untuk pengolahan ini,” tambahnya.
Kokom pun berharap, olahan ikan lele dari kelompok berkah sejahtera LKKNU ini bisa dikenal oleh masyarakat Dukupuntang, bahkan seluruh wilayah Indonesia.
Selain olahan lele yang dijadikan abon, tulang ikan lele juga dijadikan sebagai bahan untuk stik atau keripik cemilan. Dalam proses pembuatannya, ia mengatakan, tidak memakai MSG.
“Ini pembuatan kita murni, dan tidak memakai bahan pengawet apapun,” katanya.
Produk abon lele ini baru dipasarkan ke anggota LKKNU dan para anggota Fatayat NU Kecamatan Dukupuntang.
Harga produk abon lele untuk ukuran 70 gram sendiri dibandrol dengan harga Rp20.000, lalu ukuran 50 gram dijual Rp14.000. Sedangkan cemilan stik atau kripik ini dibandrol dengan harga Rp10.000.
“Untuk saat ini stik dan kripik kita baru ada yang original aja, mungkin nanti insya Allah akan ada variasi rasa mulai dari pedas dan empal gentong,” pungkasnya. (Sarrah)
Baca juga: PP-LKNU-Kemenkes Berikan 450 Fasilitas CTPS untuk Pesantren dan Warga