KAB. CIREBON, (FC).- Obyek wisata Pemandian Banyu Panas Palimanan Kabupaten Cirebon mengalami penurunan pengunjung dalam beberapa tahun terakhir.
Pada momen liburan lebaran Idul Fitri tahun ini, puncak keramaian pengunjung hanya terjadi 1 hari yaitu pada H+2 lebaran.
Berdasarkan pantauan FC pada Senin (16/4) atau H+5 lebaran, obyek wisata yang ada di samping pabrik semen Tiga Roda tersebut terlihat sudah sepi pengunjung.
Nampak terlihat hanya beberapa mobil pengunjung yang terparkir di dalam area pintu masuk obyek wisata alam tersebut.
Area kolam pemandian maupun wahana bermain anak seperti Taman Tambang di dalam area obyek wisata alam itu nampak lengang sepi pengunjung.
Sutejo selaku pengurus Koperasi Manunggal Perkasa yang mengelola obyek wisata tersebut mengatakan, penurunan jumlah pengunjung terjadi sejak pandemi lalu.
Penurunan jumlah pengunjung mencapai 50 persen dibanding kondisi sebelum pandemi.
Banyaknya obyek wisata baru disebut menjadi salah satu faktor penyebab menurunnya jumlah pengunjung.
“Biasanya trennya itu kalau ada tempat wisata baru itu pengunjung menyerbu. Tapi biasanya itu gak lama,” ujarnya
Menurutnya, obyek wisata Banyu Panas Palimanan mempunyai keunggulan yang tak dimiliki obyek wisata lainnya.
Selain panorama alam, tempat ini juga menjadi destinasi kebugaran dan juga wisata edukasi Taman Tambang.
Banyak pengunjung dari luar kota yang datang ke tempat ini hanya untuk sekedar berendam dan lulur.
Air panas dan lumpurnya mengandung belerang dengan suhu mencapai 60 derajat celcius.
Banyak pengunjung yang berendam di air panas yang mengalir di saluran kali kecil yang melintasi area obyrk wisata tersebut.
Selain itu pihak pengelola juga menyediakan kolam pemandian banyu panas dengan mengenakan tiket masuk.
Sandi, warga Desa Cantigi Kabupaten Indramayu mengatakan, dirinya datang ke pemandian banyu panas ini bersama rombongan keluarga.
“Saya ngantar orang tua untuk berendam di sini karena gatal-gatal di badanya. Sudah dua kali datang kesini agak mendingaan,” ungkapnya. (Andriyana)