KOTA CIREBON, (FC).- Laskar Agung Macan Ali Nuswantara merayakan hari jadinya yang ke-7 tahun. Milad yang ke-7 tahun dimeriahkan dengan berbagai rangkaian kegiatan yang semuanya bertemakan budaya dan toleransi.
Rangkaian kegiatan perayaan HUT Laskar Agung Macan Ali Nuswantara digelar di Alun-alun Sangkala Buana Keraton Kasepuhan dan di Jalan Siliwangi depan Kantor Walikota Cirebon.
Pentas seni dan budaya Nuswantara yang bisa disaksikan secara langsung oleh masyarakat digelar di Alun-alun Sangkala Buana sedangkan kirab budaya Nuswantara dilaksanakan dari depan Balai Kota menuju Markas Besar Macan Ali Nuswantara.
Panglima Tinggi Laskar Agung Macan Ali Nuswantara Prabu Diaz mengatakan, rangkaian kegiatan HUT yang ke-7 berbeda dari biasanya karena didukung oleh para pelaku seni dan budaya dari beberapa daerah di Indonesia.
Sehingga Milad ke-7 ini lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya terlebih beberapa tahun lalu sempat terdampak Pandemi Covid-19.
“Tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya yang pasti lebih meriah. Masyarakat bisa menyaksikan secara langsung rangkaian kegiatan Milad Laskar Agung Macan Ali Nuswantara ke-7 yang dimeriahkan oleh pentas budaya dari beberapa daerah di Indonesia,” katanya, Sabtu (14/10).
Ia melanjutkan, memasuki usia yang ke-7 tahun merupakan suatu kebangkitan bagi Laskar Agung Macan Ali Nuswantara. Karena kedepan akan banyak agenda nasional dan internasional yang akan digelar yang bernuansa toleransi, Kota Cirebon akan menjadi tuan rumah.
“Tahun ke-7 ini adalah kebangkitan bagi Laskar Agung Macan Ali Nuswantara. Insya Allah akan banyak agenda budaya baik skala nasional dan internasional yang sebagian besar tujuannya adalah memupuk kembali toleransi yang kian menyusut dari masyarakat kita,” imbuhnya.
Rangkaian kegiatan Milad ke-7 tidak hanya didukung oleh para pelestari seni dan budaya tapi juga unsur pemimpin 5 agama di Indonesia ikut terlibat.
“Tidak hanya pelestari budaya kami juga didukung oleh para pemimpin agama Islam, Budha, Katolik, Kristen, dan Kong Hu Cu. Organisasi kepemudaan juga turut mendukung acara kita,” ujarnya.
Ia berharap, kemeriahan pentas seni dan budaya dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kearifan lokal dan nilai toleransi semakin kuat.
“Harapan kami masyarakat semakin mencintai budayanya dan nilai-nilai toleransi semakin kuat tetap lestari sepanjang masa,” pungkasnya. (Frans)