KUNINGAN, (FC).- Sebagai anggota legislatif tentunya harusĀ memiliki rasa empati terhadap berbagai persoalan yang ada di daerahnya. Untuk Kabupaten Kuningan, masalah-masalah seperti terkatung-katungnya penyelesaian yang menyangkut masyarakat yang terdampak pembangunan Waduk Cileuweung, persoalan yang muncul di Desa Paniis, maupun banyaknya infrastruktur terutama jalan yang saat ini perlu mendapat perhatian karena kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
Hal ini diungkapkan oleh salah seorang tokoh masyarakat Kabupaten Kuningan Sujarwo atau yang biasa disapa Mang Ewo. Ia mempertanyakan Kunjungan Kerja (Kunker) seluruh anggota dan pimpinan DPRD Kabupaten Kuningan ke luar Pulau (Bali dan Medan).
āKendati keberangkatan seluruh anggotan dan pimpinan DPRD Kab. Kuningan ke luar Pulau ( Bali dan Medan) sudah tercantum dalam Renja ( Rencana Kerja) DPRD di 2020 serta mata anggaranya sudah “terpampang” dalam APBD 2020 hasil pembahasan legislatif dan eksekutif, tentu tak berlebihan jika memunculkan berbagai pertanyaan dari masyarakat terutama terkait menyangkut hasil dari Kunker tersebut,ā ujar Mang Ewo
Munurut Mang Ewo, siapapun akan bertanya, apakah hasil kunker yang telah menghamburkan biaya tidak sedikit itu dapat diterapkan di Kabupaten yang saat ini menduduki peringkat Ke-2 sebagai Kabupaten Termiskin di Jawa Barat ?
āMasyarakat sudah terlalu sering mendengar berbagai kegiatan kunker para wakil rakyat yang terhormat tersebut ke berbagai kota, baik yang ada di Pulau Jawa maupun yang lintas pulau, tapi belum pernah terdengar penerapan hasil kunker dan berdampak positif bagi Kabupaten Kuningan,ā katanya.
Mang Ewo juga mengkhawatirkan daeeah yang menjadi tujuan Kunker, memiliki karakter yang jauh berbeda dengan Kuningan, sehingga hasil kunker menjadi sia-sia dan hanya menghasilkan setumpuk hasil selfi para wakil rakyat.
āSepertinya ironi, saat Kuningan menurut BPS sebagai Kabupaten Termiskin ke-2 di Jawa Barat, tapi lewat APBD, rakyatnya sedang mengongkosi wakil-wakilnya Kunker ke luar Jawa dengan nilai yang luar biasa,ā pungkas Mang Ewo. (Bambang)
Discussion about this post