JAKARTA, (FC).- PT Bank Permata Tbk (“PermataBank” atau “Bank”) kembali menunjukan konsistensi dalam pertumbuhan aset dan peningkatan kinerja yang solid dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian dalam mengelola risiko kredit dan memastikan kecukupan pencadangan kerugian kredit.
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang mulai terjadi di Kuartal II dan keberhasilan progam vaksinasi yang dijalankan oleh Pemerintah Indonesia untuk menurunkan jumlah kasus COVID-19 mulai membuahkan pergerakan positif dalam pemulihan perekonomian dan pertumbuhan kredit.
Direktur Utama PermataBank, Chalit Tayjasanant mengemukakan, menjelang tutup tahun 2021, PermataBank terus menunjukan kinerja yang tetap kuat dan konsisten.
“Kami berupaya terus menjangkau pasar dan segmen nasabah yang lebih luas dengan menawarkan inovasi produk dan jasa perbankan digital dengan sinergi dan dukungan penuh dari pemegang saham pengendali kami, Bangkok Bank. Kinerja yang positif di kuartal III 2021 ini juga tidak lepas dari dukungan para nasabah setia kami yang selalu maju bersama menjadikan kami bank of choice mereka serta komitmen kami untuk terus memberikan kenyamanan dan keamanan transaksi perbankan dan turut berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Chalit dalam siaran pers yang diterima FC, Jumat (29/10).
Sejalan dengan pemulihan perekonomian Indonesia, Bank membukukan pertumbuhan aset sebesar 31% YoY menjadi sebesar Rp219 triliun yang mempertahankan PermataBank di jajaran 10 bank komersial terbesar di Indonesia berdasarkan nilai total aset.
Penyaluran kredit tumbuh secara signifikan 21% YoY menjadi sebesar Rp124,2 triliun terutama didorong oleh pertumbuhan kredit korporasi sebesar 45% YoY dan pertumbuhan KPR sebesar 23% YoY.
Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah bertumbuh sebesar 23% YoY terutama dikontribusikan oleh pertumbuhan tabungan dan giro sebesar 28%.
Kenaikan ini sejalan dengan strategi Bank untuk memfokuskan pertumbuhan simpanan nasabah dengan biaya dana yang lebih murah untuk mendukung penyaluran kredit dengan suku bunga yang lebih bersaing dalam jangka panjang.
Sejalan dengan hal tersebut, rasio CASA Bank mengalami peningkatan menjadi 53%, lebih tinggi dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar 51%.
Sejalan dengan pertumbuhan aset, Bank membukukan Pendapatan Operasional sebesar Rp7,5 triliun atau tumbuh sebesar 17% YoY dan Laba Operasional sebelum
Pencadangan tumbuh sebesar 28% YoY menjadi sebesar Rp3,5 triliun. Pertumbuhan Pendapatan Operasional dikontribusikan oleh pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 28%.
Hal ini mencerminkan pengelolaan dana, baik simpanan nasabah maupun dana setoran modal dari pemegang saham, secara optimal.
Rasio Beban Operasional dibandingkan Pendapatan Operasional (BOPO) juga mengalami perbaikan menjadi sebesar 88%, membaik dari periode yang sama tahun
lalu sebesar 92% yang dikontribusikan oleh penurunan pencadangan kerugian kredit, sejalan dengan perbaikan kualitas portfolio kredit Bank.
Pertumbuhan kredit dan peningkatan kinerja Bank telah membuahkan hasil di kuartal III 2021 ini, Laba Bersih setelah pajak berhasil dibukukan senilai Rp831 miliar, meningkat secara signifikan sebesar 93% atau hampir dua kali lipat dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp430 miliar.
Kualitas portfolio kredit Bank masih terjaga dengan baik dengan rasio NPL gross dan netto masing-masing sebesar 3,3% dan 0,9%, terkoreksi menjadi lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan rasio masing-masing sebesar 3,8% dan 1,5%.
Secara pruden Bank membukukan pencadangan kerugian kredit untuk mengantisipasi potensi kerugian kredit yang dapat terjadi sebagai akibat pandemi yang masih berlangsung, dengan mempertahankan rasio NPL coverage sebesar 217%, hampir dua kali lipat dibandingkan rasio NPL coverage tahun lalu sebesar 118%.
Rasio permodalan Bank adalah yang terkuat di antara 10 besar Bank Komersial di Indonesia, dengan rasio CAR dan CET-1 sebesar masing-masing 34% dan 26% dimana hal ini menjadi key enabler bagi Bank untuk mempercepat pertumbuhan bisnis baik secara organik maupun inorganik.
PermataBank terus memperkuat komitmen untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam mendukung pemulihan perekonomian dengan menjalankan fungsi intermediari secara efektif dan efisien dengan dukungan dari Bangkok Bank PCL sebagai pemegang saham pengendali.
Menjadi bagian dari Bangkok Bank Group yang merupakan Bank Korporasi terkuat di Thailand, PermataBank akan terus memperkuat branding position sebagai bank universal di Indonesia dan melakukan inovasi dan investasi yang berkelanjutan, baik dalam hal penawaran produk yang relevan maupun di bidang perbankan digital untuk memberikan layanan dan pengalaman bertransaksi yang menyenangkan dan memuaskan bagi nasabah di segmen Ritel, SME, Komersial dan Korporasi.
Hingga kuartal ketiga 2021 ini PermataBank mencetak sejumlah prestasi dalam inovasi produk digital melalui kerjasama API Banking dengan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat dan pengimplementasian Cross-Border QR Pay dalam rangka mendungung inisiatif Bank Indonesia.
PermataBank Syariah juga meluncurkan “The First Shariah API Solution” untuk Lembaga Keuangan Syariah (LKS).
Tahun ini juga PermataBank merayakan perjalanan selama 19 tahun melayani nasabah di Indonesia dan kembali menghadirkan Wealth Wisdom, acara wholistic wealth terbesar di Indonesia yang untuk pertama kali diselenggarakan secara virtual dan berhasil menarik lebih dari 1 juta peserta dalam dua hari dengan menghadirkan berbagai pembicara terkemuka yang terdiri dari 4 Menteri Indonesia dan lebih dari 50 pembicara yang mencakup berbagai topik terkini yang berhubungan dengan tema tahun ini, Wellness to Wealth.
Sementara dalam tanggung jawab sosial perusahaan, PermataHati CSR meluncurkan kembali inisiatif CSR PermataBRAVE yakni komitmen berkelanjutan melalui People with Disabilities (PWD) Empowerment Program yang meliputi pendidikan, pembinaan serta peningkatan kompetensi guna menciptakan kesetaraan bagi penyandang disabilitas di Indonesia. (Andriyana)