KOTA CIREBON, (FC).- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, menargetkan kunjungan wisatawan ke wilayah tersebut bisa mencapai 2,6 juta orang pada Tahun 2025.
Guna mencapai target tersebut Disbudpar Kota Cirebon melakukan berbagai upaya dengan menggelar berbagai kegiatan kebudayaan dan pariwisata sepanjang tahun ini.
“Untuk 2025, target kita sekitar 2,6 juta kunjungan wisatawan. Kami yakin jumlah ini bisa tercapai, karena banyak ajang yang akan kami gelar,” kata Kadibudpar Agus Sukmanjaya, Senin (23/6/2025).
Ia mengatakan, penyelenggaraan sejumlah agenda besar di Kota Cirebon, memang dirancang untuk menarik lebih banyak kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.
Menurut dia, beberapa agenda unggulan yang digelar yaitu Festival Cap Go Meh pada Februari 2025. Kemudian ada juga Festival Topeng, Festival Jalur Rempah dan Pekan Kebudayaan Daerah.
“Kegiatan tersebut akan dikaitkan dengan peringatan hari besar di Kota Cirebon untuk menambah daya tarik wisata,” katanya.
Selain kegiatan itu, pihaknya pun bakal melaksanakan Festival Pesisiran yang menjadi salah satu program pariwisata andalan di Kota Cirebon.
Kegiatan ini, lanjutnya, akan menyatukan perayaan tradisi nadran yang biasanya dilaksanakan di lokasi berbeda menjadi satu rangkaian acara di satu tempat.
“Tahun 2024 lalu, Festival Pesisiran sudah kami laksanakan dalam bentuk seremoni di satu lokasi. Mudah-mudahan pada 2025 bisa lebih meriah dan menarik lebih banyak wisatawan,” ujarnya.
Pada Mei, sejumlah kegiatan budaya untuk menarik kunjungan wisatawan juga digelar, mulai dari Sekar Pandan Art Festival pada 2 hingga 4 Mei 2025. Sekar Pandan Art Festival ini menampilkan sinergi dan kreativitas kreator, seniman, budayawan dan tokoh-tokoh yang mendedikasikan hidupnya untuk perkembangan dan pelestarian seni dan budaya di Cirebon.
Pada Mei juga digelar Pentas Mingguan pada 10,22 dan 31 yang di alun-alun Kejaksan atau di depan Balaikota Cirebon. Masih di bulan yang sama, digelar pula Festival Ekonomi Kreatif, grand final pemilihan Jaka-Rara Kota Cirebon, serta workshop ekonomi kreatif.
Pada Juni 2025, akan digelar Festival Purnama di Taman Air Gua Sunyaragi. “Pada Juni ini pula ada ulang tahun Cirebon yang diperingati tiap 1 Muharam, sehingga akan ada banyak event yang digelar bulan ini,” tutur Agus.
Event itu antara lain Indonesian Model Fashion Trend 2025, Sedekah Bumi Pedati Gede, rekor Muri lukis kaca, festival kerupuk melarat, flashmob tari topeng dan lainnya.
Pada Juli akan digelar Festival Purnama II dan Festival Kuliner Jalur Rempah II yang tahun lalu juga sudah digelar. Adapun pada Agustus juga akan digelar Pentas Mingguan yang digelar setiap akhir pekan. “Ada juga Pentas Eksibisi III yang merupakan pertunjukan yang menampilkan karya seni tari tradisional Cirebon,” tutur Agus.
Untuk September akan digelar Muludan. Kegiatan ini merupakan tradisi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Cirebon. Selain itu pada 16 hingga 17 September akan digelar pula Cirebon Travel Mart, yaitu mengumpulkan pelaku industri pariwisata untuk berinteraksi dengan pelancong potensial, agen perjalanan dan media untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
Pada Oktober 2025 akan digelar Sedekah Bumi di makam Pangeran Suryanegara, Pekan Sastra Cirebon, dan Festival Pesisiran. Pada November dan Desember 2025 akan digelar workshop ekonomi kreatif lukis kedok dan Srawung Wargi Jati di Keraton Kasepuhan.
Calender of event yang sudah dirancang sepanjang tahun ini diharapkan dapat menarik kunjungan wisatawan ke Kota Cirebon. Pemkot Cirebon menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mencapai 4 juta orang baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Dengan berbagai upaya tersebut, pihaknya optimis Kota Cirebon dapat terus meningkatkan kunjungan wisatawan dan memperkuat posisi sebagai salah satu daerah destinasi wisata unggulan di Jawa Barat.
Iman menyampaikan, berdasarkan data, tren kunjungan wisatawan ke Kota Cirebon terus menunjukkan angka yang stabil sejak 2022 dengan 4,3 juta turis sudah menyambangi Kota Cirebon.
Angka ini, lanjutnya, kemudian meningkat pada 2023 dengan 4,6 juta orang datang untuk berwisata ke Kota Cirebon.
“Untuk realisasi kunjungan turis pada 2024 mencapai 4,05 juta wisatawan, sedikit menurun memang. Namun angka tersebut sudah melampaui target yang ditetapkan sebanyak 2,3 juta orang,” ucap dia.
Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon, Yusuf menegaskan pentingnya peran seluruh elemen masyarakat, khususnya kalangan akademisi dalam menyusun Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPARDA) Kerpariwisataan Kota Cirebon secara komprehensif dan aplikatif.
“RIPARDA ini sangat penting bagi perencanaan masa depan pariwisata di Kota Cirebon. Karena itu, kami mengajak seluruh elemen, termasuk kalangan akademisi, untuk duduk bersama dan berkontribusi dalam penyusunan dokumen perencanaan ini,” ujar Yusuf.
Yusuf juga menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor diperlukan untuk menghasilkan konsep pembangunan pariwisata yang tertata rapi dan berkelanjutan.
“Kami perlu memikirkan bersama konsep pembangunan kepariwisataan yang tidak hanya bagus, tapi juga bisa diimplementasikan secara terarah. Dengan demikian, arah pembangunan pariwisata di Cirebon akan lebih tertata,” tambahnya.
DPRD berharap RIPARDA yang sedang disusun mampu menjawab tantangan dan kebutuhan sektor pariwisata di Kota Cirebon secara menyeluruh, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah berbasis potensi lokal. (Agus)
Discussion about this post