“Kita juga sudah menyelaraskan masterplan smart city dengan RPJMD 2018-2023,” sebutnya.
Mantan Camat Lemahwungkuk ini menerangkan, setiap tahunnya juga ada quick win yang harus dicapai. Untuk tahun ini, seiring dengan pandemi Covid-19 yang tengah terjadi, ada beberapa program yang sudah berjalan.
Diantaranya, pembayaran parkir non tunai di satu titik yang selanjutnya segera dikembangkan di 8 titik lainnya. Penggunaan aplikasi “ngelmu” atau kepanjangan dari neng endi bae luru ilmu. Aplikasi ini mirip ruang guru dan sudah diterapkan di SMP Negeri 18.
Sementara itu Dra. Betty Djuliati, Kepala BPSDMP Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjelaskan, di Kota Cirebon mereka akan melakukan penelitian mengenai tingkat pengetahuan smart city.
Tujuannya untuk mendapatkan informasi dan gambaran tingkat pengetahuan dan partisipasi serta manfaat smart city di Kota Cirebon, baik dari sisi pemerintah maupun masyarakat.
Diinformasikanya, penelitian ini direncanakan dilakukan secara offline selama 6 bulan. Namun karena pandemi Covid-19 masih mewabah, maka pengumpulan data akan dilakukan secara online.
“Diharapkan hasilnya nanti, penelitian ini bisa berkualitas dan bermanfaat serta dijadikan rekomendasi untuk pengambil kebijakan di Kota Cirebon,” pungkasnya. (gus)
Discussion about this post