KOTA CIREBON, (FC).- Peristiwa gempa bumi belakangan ini kerap terjadi di Indonesia khususnya di Jawa Barat. Terakhir, gempa bumi terjadi di Kabupaten Bandung, mengakibatkan 3.982 unit rumah serta 132 fasilitas umum dan tempat ibadah mengalami kerusakan. Gempa juga dirasakan di wilayah lainnya di Jawa Barat.
Atas hal tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI akan memasang alat deteksi gempa bumi di Balai Kota Cirebon.
Alat ini diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kota Cirebon, guna memantau pergerakan gempa dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Cirebon, Andi Wibowo menjelaskan, alat tersebut dilengkapi dengan seismometer untuk mengukur kekuatan gempa serta sirine sebagai tanda peringatan dini.
“Alat ini akan sangat membantu dalam mitigasi dan mengurangi dampak bencana gempa bumi. Untuk Wilayah III Cirebon, Kabupaten Kuningan dan Kota Cirebon saja yang mendapatkan alat ini,” ujar Andi, Kamis (19/9).
Meskipun alat ini tidak bisa mencegah gempa, namun Andi menekankan pentingnya peran deteksi dini untuk mempercepat tindakan mitigasi.
Dengan alat tersebut, Kota Cirebon dapat lebih siap mengantisipasi risiko gempa yang mungkin terjadi.
Dikatakan Andi, menurut informasi dari BMKG, pemasangan alat ini direncanakan pada Bulan Oktober atau paling lambat akhir tahun 2024 ini.
“Ini merupakan dukungan penuh dari BMKG pusat dalam program kesiapsiagaan bencana tahun 2024,” tambah Andi.
Terkait apakah Kota Cirebon memiliki potensi gempa bumi, Andi mengatakan, bisa saja gempa dari wilayah sekitar Cirebon, tapi Kota Cirebon bisa terkena dampaknya.
Diharapkan, alat deteksi ini dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan membantu mengurangi risiko kerugian serta korban jiwa akibat gempa bumi di Kota Cirebon. (Agus)