KOTA CIREBON, (FC).- Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar, Jefri Dwi Putra mengatakan, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi di Jawa Barat.
Hal ini ditunjukan dengan besarnya kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Barat yang mencapai 57,14 persen.
“Selain jumlahnya begitu banyak, UMKM juga menyerap tenaga kerja yang signifikan,” ungkap Jefri dalam sambutan pembukaan Ciayumajakuning Entrepreneur Festival (CEF) 2022 di Grage Mall, Jumat (28/10), yang juga disiarkan langsung live streaming dari kanal Youtube Bank Indonesia Cirebon, seperti dikutip oleh FC pada Kamis (3/11).
Di balik peran strategis tersebut, lanjut Jefri, UMKM memiliki banyak tantangan, antara lain masih lemahnya pengelolaan usaha, serta relatif terbatasnya akses pembiayaan.
Dengan demikian, perlu terus didorong pendekatan dengan akses-akses pembiayaan dari perbankan.
“Termasuk mengembangkan proses digitalisasi, juga pengembangan dari sisi pemasarannya,” tambah Jefri
Untuk mendukung pengembangan UMKM, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat saat ini telah mengembangkan 106 klaster UMKM yang tersebar di berbagai wilayah Jawa Barat.
“Ada 3 pilar utama pengembangan UMKM di Jawa Barat yang meliputi pembentukan korporatisasi, peningkatan kapasitas, serta fasilitasi pembiayaannya,” jelasnya.
Berbagai pilar itu ditujukan untuk mendorong UMKM agar naik kelas (On Boarding) melalui dukungan digitalisasi.
Adapun pengembangan klaster UMKM tersebut meliputi klaster ketahanan pangan, klaster komoditi ekspor, pariwisata, Wirausaha Unggulan Bank Indonesia (WUBI), juga ekonomi keuangan syariah dan kemandirian ekonomi pesantren.
Untuk mengembangkan UMKM agar naik kelas, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar bersinergi dengan berbagai pihak secara Pentahelix.
“Mengingat luasnya potensi pengembangan yang dapat dilakukan untuk memajukan perekonomian Jawa Barat, kami akan terus menggaungkan betapa pentingnya sinergi dan kolaborasi baik dengan pemerintah maupun berbagai stakeholder untuk terus menjaga berputarnya roda perekonomian yang didorong oleh sektor riil,” tandasnya.
Jefri menyampaikan harapannya agar acara CEF 2022 ini dapat menjadi wadah bersama untuk terus mengembangkan entrepreneur khususnya di wilayah Ciayumajakuning yang meliputi Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan.
“Semoga kegiatan ini dapat terus memberikan manfaat bagi kita semua dalam membangun perekonomian Jawa Barat, Ciayumajakuning khususnya,” ungkap Jefri.
Jefri menyampaikan, perekonomian Jawa Barat sejak awal tahun 2022 menunjukan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik, tumbuh di angka 5,61 persen.
Kondisi ini, menurutnya, akan terus berlanjut semakin membaik sebagaimana ditunjukan pada triwulan kedua dengan pertumbuhan sebesar 5,68 persen.
“Ini angka yang sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Namun demikian, angka-angka yang cukup tinggi tersebut saat ini mengalami tantangan yang cukup tinggi. Sehingga, berbagai sinergi yang perlu diangkat antara berbagai otoritas, instansi dan lainnya ini menjadi semacam keharusan,” ungkapnya. (Andriyana)
Discussion about this post