KAB. CIREBON, (FC).- Upaya untuk menjaga dan mempromosikan warisan kuliner di Kabupaten Cirebon masih terbilang minim. Padahal, keberadaan kuliner khas Cirebon telah menjadi daya tarik tak terbantahkan bagi para penikmat kuliner di seluruh Indonesia dan kelezatannya telah diakui secara luas.
Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon, Hj Hanifah, mengaku keprihatin terhadap kurangnya inventarisasi dan perlindungan terhadap kuliner tradisional Cirebon oleh pemerintah daerah.
Dalam keterangannya, Hanifah menyoroti bahwa hanya sebagian kecil dari kekayaan kuliner tersebut yang telah terinventarisasi, sementara makanan populer seperti geblog, ketan gurih, dan aneka camilan lainnya masih belum mendapat perhatian yang layak.
Hanifah menegaskan pentingnya langkah konkret dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dalam mengusulkan rancangan peraturan daerah (Raperda) yang mengatur tentang perlindungan dan promosi kuliner khas Cirebon.
“Kami siap mendukung pengajuan raperda kuliner dari dinas. Inisiatif serius sangat dibutuhkan,” ujar Hanifah, belum lama ini.
Selain mengusulkan Raperda, ia juga menyoroti pentingnya merawat dan mempromosikan kuliner melalui berbagai cara. Salah satunya adalah dengan mengadakan festival makanan tahunan dalam rangka perayaan Hari Jadi Kabupaten Cirebon.
Dalam hal ini, ia menekankan pentingnya kerja sama dengan pihak swasta sebagai sponsor untuk memperluas jangkauan promosi. Namun, tantangan lain yang dihadapi adalah penurunan jumlah penjual kuliner khas Cirebon akibat minimnya generasi penerus.
Ohan memperingatkan bahwa keberlanjutan tradisi kuliner ini dapat terancam jika tidak diambil langkah-langkah yang serius.
“Sekarang mencari penjual geblog masih memungkinkan, tetapi sudah menjadi hal yang jarang. Lima tahun ke depan, mungkin akan langka tanpa langkah-langkah serius,” ungkapnya.
Dengan demikian, menurut dia, perlindungan dan promosi terhadap warisan kuliner Cirebon menjadi tanggung jawab bersama yang harus ditangani dengan serius oleh pemerintah daerah serta melibatkan berbagai pihak terkait guna memastikan kelestarian dan kelangsungan warisan kuliner yang begitu berharga bagi identitas daerah. (Suhanan)
Discussion about this post