“Kalau itu persoalannya, kami meminta BKAD agar menganggarkan untuk pembiayaan operasional di lapangan. Karena selama ini tidak ada biaya. Tidak di anggarkan,” lanjutnya.
Adapun untuk serapan anggaran, BKAD dinilai cukup maksimal. Dari total Rp 17,8 miliar pagu anggaran BKAD, 95,2 persennya terserap. Hanya menyisakan Rp 800 jutaan saja di sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa).
Selain itu, pihaknya juga merekomendasikan agar sumber daya manusia di BKAD ditingkatkan. Khususnya tenaga ahli keuangan. Agar lebih profesional.
“Karena BKAD itu kan merupakan ruhnya Kabupaten Cirebon,” kata Pandi. (Suhanan)
Discussion about this post