KUNINGAN, (FC).- Kerjasama pengelolaan air antara Pemkab Kuningan dengan Pemkot Cirebon akhirnya menemukan titik kesepakatan.
Hal ini ditandai dengan pendatangan kerjasama oleh Bupati Kuningan, Acep Purnama dan Walikota Cirebon Nasrudin Azis di Kuningan.
Sekda Kuningan, Dian Rachmat Yanuar mengatakan, dalam perjanjian kerjasama pengelolaan sumber mata air Desa Paniis Kecamatan Pasawahan itu, Pemkot Cirebon memberikan dana kompensasi kepada Pemkab Kuningan sebesar Rp.206/meter kubik terhitung dari tanggal 1 Juli 2021, setelah dikurangi toleransi kebocoran sebesar 20 % yang terhitung dari besaran debit air baku. Untuk masa waktu evaluasi bersama dilakukan paling lama 3 tahun sekali.
“Untuk toleransi tingkat kebocoran kita masih berharap bisa mencapai 15% terhitung Januari 2022. Dan mengusulkan perubahan tarif sebesar Rp300/meter kubik yang akan diberlakukan per tanggal 1 Januari 2022,” ujar Dian didampingi Direktur PAM Tirta Kamuning, Deni Erlanda, dan Pejabat Pemkab lainnya, kemarin.
Sementara Bupati Kuningan menyampaikan apa yang dilakukan malam ini, intinya ia ingin memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Bagaimanapun Masyarakat Cirebon juga bagian dari Kuningan yang merupakan bagian yang tidak terpisahan dengan NKRI.
“Kuningan sebagai wilayah yang dianugerahkan memiliki mata air tentu berkewajiban untuk menjaga, memelihara dengan melakukan penghijauan di wilayah Paniis dan sekitarnya agar debit air tidak berkurang. Tentu hal ini perlu kita perhatikan bersama,” ungkap Acep.
Sehari sebelumnya, Bupati Kuningan bersama dengan Badan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) melihat situasi di wilayah sekitar Paniis dengan melakukan perjalanan ke Karangdingding, dengan menelusuri jalan lewat Desa Setianegara, Lambosir. Dan jalur keluarnya lewat Desa Paniis.
“Kondisinya wilayah ini perlu penanganan penghijauan, adapun luas wilayahnya mencapai 2000 Hektare. Termasuk antisipasi bahaya pembakaran,” ujar Acep.
Sebelum pendatanganan, Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis menyebutkan, ada bagian yang harus diperhitungkan, tentang apa yang menjadi persoalan Kuningan tentang air ini.
Sama persis dengan apa yang ia alami. Cuma perbedaanya di Kuningan sumber airnya kalau di Cirebon sebagian besar penggunanya.
Azis meminta, kepada Sekda Kota Cirebon, Direktur PDAM Kota Cirebon dan jajarannya yang turut mendampingi, untuk dipikirkan bersama bagaimana caranya agar bisa berkontribusi untuk Kuningan dalam pemeliharaan, penanganan dan lainnya. Untuk kebaikan bersama.
Karena apa yang disepakati akan berdampak baik kepada masyarakat masing-masing.
“Mari kita bikin konsep yang terbaik, yang sekiranya bisa diterima oleh masyarakat Kota Cirebon dan bisa membantu Kabupaten Kuningan untuk melakukan hal yang Pak Bupati sampaikan secara maksimal,” ungkap Azis
Apa yang disepakati ini, lanjut Azis, kita akan siap menandatangani. Adapun didalamnya tentang masalah kebocoran dan sebagainya yang sudah sesuai isi kesepakatan akan-ada tahapan-tahapan lagi. Karena kita hakekatnya mengurus rakyat di depan forum ini.
Azis juga menyampaikan terima kasih dari pertemuan demi pertemuan akhirnya hari ini bisa dilakukan penandatanganan kerjasama. Semoga Allah memberikan yang terbaik.
“Insyallah yang menjadi persoalan Kuningan menjadi bagian persoalan yang juga harus kami pikirkan karena tadi, jika di hulunya bermasalah ya dihilirnya pun pasti akan menerima dampak,” ungkap Azis.
Penandatangan tersebut juga disaksikan juga oleh Irjen Pol Agung Makbul, Staf Ahli Menkopolhukam Bidang Ideologi dan Konstitusi. (Ali)
Discussion about this post