KAB. CIREBON (FC).- Selama bulan Februari 2024 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) bekerjasama dengan Bulog Cirebon telah menyalurkan 115 ton beras saat operasi pasar beras murah.
“Selama Februari ini, Disperdagin bekerjasama dengan Bulog Cirebon telah melakukan operasi pasar beras murah di beberapa lokasi,” kata Sub Koordinator Bahan Pokok Penting (Bapokting) Bidang Perdagangan dan Pengendalian Harga Pokok Penting (Dagdalbapokting) pada Disperdagin Kabupaten Cirebon, Bambang Riyadi usai mengelar operasi pasar beras murah di Kelurahan Perbutulan, Kecamatan Sumber, Kamis (22/2).
Ia menyebutkan ada beberapa permintaan dari desa dan kelurahan yang menginginkan adannya operasi pasar beras murah.
“Baru ada lima desa yang sudah melakukan operasi pasar beras murah, yakni Desa Ender Kecamatan Pangenan, Desa Ambulu Kecamatan Losari, Desa Windujaya Kecamatan Sedong, Desa Sitiwinangun Kecamatan Jamblang dan Kelurahan Perbutulan Kecamatan Sumber,” katanya.
Lebih lanjut, kata Bambang, pihaknya mengalokasikan beras sebanyak 10 ton disetiap titik operasi pasarnya. Namun, setok beras kadang tidak mencukupi kebutuhan masyarakat yang sangat antusias.
“Antusias warga untuk mendapatkan beras murah cukup tinggi, karena harga beras di pasar masih cukup mahal, sedangkan kalau beras SPHP kualitas medium yang dijual saat operasi pasar beras murah hanya Rp52 ribu per lima kilogram nya,” ujarnya.
Masih kata Bambang, pihaknya juga akan mengadakan operasi pasar beras murah yang serupa di Desa Bakung Lor dan Kidul Kecamatan Jambang.
“Besok (Jumat,-red) akan ada operasi pasar beras murah di Desa Bakung Lor, dan nanti hari Senin nya di Desa Bakung Kidul,” katanya.
Di tempat yang sama Lurah Perbutulan, Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon, Tura mengatakan, adanya operasi pasar beras murah ini merupakan usulan dari masyarakat di wilayahnya. Mengingat harga beras di pasar sangat mahal.
“Kami dari kelurahan mengirimkan surat permintaan operasi pasar beras murah ke Disperdagin, selanjutnya Disperdagin koordinasi dengan Bulog Cirebon,” ujarnya.
Ia mengaku masyarakat sangat atusias saat operasi pasar beras murah sudah digelar. Bahkan bukan hanya warga Perbutulan yang datang melaikan dari desa lain dan kelurahan lain juga datang.
“Antrian pembelian beras murah ini sampe mengular panjang, karena warga bukan dari Kelurahan Perbutulan saja, melainkan daerah lain juga datang, karena harga beras yang jual sangat murah, dan kurang lebih satu jam 10 ton beras sudah habis,” katanya.
Seorang warga, Yati (47) mengaku sangat senang adanya operasi pasar beras murah ini. Pasalnya bisa membantu kebutuhan masyarakat.
“Harga beras di pasar masih mahal, ini sangat membantu karena harganya Rp52 ribu per lima kilogram dan maksimal 10 kilo pembelian,” katanya. (Ghofar)