KUNINGAN, (FC).- Kementerian PUPR mencanangkan program Indonesia Green Affordable Housing Program (IGAHP) atau program rumah terjangkau dan berwawasan lingkungan.
Pencanangan program ini ditandai dengan penyelenggaraan Expo IGAHP yang menampilkan unit percontohan Rumah Subsidi Hijau di Perumahan Taman Anggrek Kuningan, Selasa (19/12).
Kementerian PUPR menargetkan pembangunan 100.000 unit Rumah Subsidi Hijau melalui program IGAHP tahun depan.
Hal tersebut disampaikan Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, Haryo Bekti Martoyoedo usai membuka kegiatan EXPO IGAHP di Kuningan.
Ke depan, program penyediaan rumah subsidi tidak hanya terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), tetapi juga berwawasan lingkungan melalui program IGAHP.
“Kita berharap target di 2024 sebanyak 100 ribu unit. Kita kan punya program rumah subsidi 200 ribu unit, kita akan dorong semua ke arah sana,” ujar Haryo
Program ini dilaksanakan secara kolaboratif bersama para pemangku kepentingan di bidang pembiayaan perumahan
Pemerintah menyampaikan apresiasi kepada PT. Purimega Saranaland selaku developer Perumahan Taman Anggrek Kuningan dan PT. Zerone Teknologi Indonesia yang telah berinisiatif mengajukan Sertifikasi Bangunan Gedung Hijau (BGH) untuk rumah sederhana di Perumahan Taman Anggrek.
Ini merupakan rumah subsidi pertama di Indonesia yang berhasil tersertifikasi hijau untuk tahap perencanaan dengan peringkat MADYA yang dinilai dari desain pasif, penggunaan material yang ramah lingkungan dan parameter hijau lainnya.
Hal yang menarik, pembangunan rumah ini juga turut menumbuhkan ekonomi sirkuler dengan memanfaatkan material daur ulang yang ramah lingkungan.
Setiap unit direncanakan akan mereduksi sampah tertolak yang mana dapat mengurangi timbulan sampah dan penurunan emisi karbon.
Pemerintah juga sangat mengapresiasi peran Pemerintah Kabupaten Kuningan yang secara proaktif telah mendukung penerbitan Sertifikat Bangunan Gedung Hijau Klas 1A pada pilot project Indonesia Green and Affordable Housing Program.
“Hal ini tentunya menjadi inspirasi dan motivasi bagi pemerintah daerah lainnya untuk turut mendukung program IGAHP,” kata Haryo
Proses Sertifikasi Bangunan Gedung Hijau Pada Perumahan Taman Anggrek didapatkan setelah dilakukan assessment oleh Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan DJCK yang telah menerbitkan SE Dirjen CK No 03/2023 tentang Penilaian Kinerja BGH pada Bangunan Gedung Kelas 1A.
“SE tersebut kami gunakan sebagai landasan atau pedoman kami dalam mencapai target 1 juta rumah hijau pada tahun 2030 melalui program IGAHP,” tandas Haryo
Sebagai sarana edukasi bagi masyarakat, di lokasi perumahan ini juga terdapat ruang pamer yang menampilkan informasi mengenai IGAHP, penggunaan material yang ramah lingkungan dan parameter hijau lainnya yang dapat dikunjungi oleh masyarakat di Kabupaten Kuningan dan sekitarnya.
“Hal ini dilakukan sebagai langkah sinergi dalam pemenuhan hunian layak dan berkelanjutan serta terjangkau bagi rakyat Indonesia.,” ucapnya
Haryo mengatakan, kegiatan Expo IAHP ini menjadi komitmen bersama dan langkah awal untuk dapat mereplikasi dan mengimplementasi konsep rumah hijau di seluruh Indonesia.
“Tentunya dimulai dsri kabupaten Kuningan. Kami berharao teman-teman yang sudah melaksanakan ini bisa menularkan kepada perrumahan llainnya. Ke depan kita perlu fokus kepada tujuan bersama yaitu menciptakan rumah yang bekelanjutan dan terjangkau,” ungkap Haryo. (Andriyana)
Discussion about this post