MAJALENGKA, (FC).- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) bekerjasama dengan Pemkab Majalengka dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Budaya menggelar sebuah program yang bertajuk Kelana Nusantara dengan tema “Mempercepat Laju Pariwisata Majalengka dengan Ekonomi Kreatif”. Program tersebut merupakan salah satu program aktivasi pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif di Indonesia.
Kabupaten Majalengka terpilih sebagai sala satu kabupaten yang berkesempatan untuk menggelar agenda penting tersebut, bertempat di Samoja Coffe, Kamis ( 26/10).
Kegiatan tersebut dihadiri Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf) beserta jajarannya, Wakil Bupati Majalengka, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Majalengka, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Majalengka, Beserta para Kepala OPD lainnya, Ketua KADIN Majalengka, para Pelaku Ekonomi Kreatif, unsur Pelaku Seni dan Budaya serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Heriyanto menyampaikan agenda “Kelana Nusantara” merupakan suatu bentuk kebijakan dari Kemenparekraf sebagai salah satu program aktivitasi dari strategi pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif di Indonesia.
Dengan program ini khususnya di Kabupaten Majalengka bagaimana caranya untuk lebih mengembangkan potensi ekonomi kreatif di Kabupaten Majalengka yang sejatinya sudah tumbuh dan berkembang dengan baik ini akan terus berkembang dengan memainkan peranan penting bukan saja di level daerah namun berkontribusi di tingkat Nasional bahkan di tingkat Internasional.
Masih dikatakannya, kegiatan Kelana Nusantara kali ini dihelat di Kabupaten Majalengka hal tersebut bukan tanpa alasan, hal ini karena Majalengka merupakan Kabupaten dimana pertumbuhan ekonomi kreatifnya tumbuh dan berkembang dengan sangat baik, dan salah satu bukti komitmen pengembangan ekonomi kreatif itu tumbuh dari masyarakat tanpa intervensi secara khusus dari Pemerintah.
Hal lainnya yakni Kabupaten Majalengka telah masuk sebagai salah satu bagian dari ekosistem Kabupaten/Kota Kreatif di Indonesia yang dimulai dari tahun 2018 hingga saat ini Majalengka telah ditetapkan sebagai Kabupaten/Kota Kreatif skala Nasional.
Maka dari sekian fakta itu Kemenparekraf memastikan bahwa ekonomi kreatif merupakan subsektor unggulan di Kabupaten Majalengka yang bisa menjadi faktor penting dalam pengembangan Pariwisata di wilayah Majalengka.
“Kelana Nusantara merupakan ajang serap aspirasi dari para pelaku ekonomi kreatif. Forum ini dijadikan sebagai wadah menampung aspirasi dari bawah atau dikenal dengan istilah Bottom Up untuk nantinya dijadikan bahan masukan dan juga evaluasi untuk pembangunan kedepannya. Berbeda dengan program aktivitasi pengembangan ekonomi kreatif lainnya seperti Kata Kreatif Indonesia dengan program yang pola nya Top Down,” ujar Heriyanto.
Sementara itu Wakil Bupati Majalengka, Tarsono D Mardiana, menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan Kelana Nusantara yang digelar di Kabupaten Majalengka, pihaknya menyebut bahwa merupakan suatu kehormatan bagi Majalengka dapat dijadikan tempat untuk menggelar kegiatan atau program “Kelana Nusantara” dimana program tersebut merupakan salah satu program unggulan dari Kemenparekraf.
Hal tersebut juga dipandang sebagai bentuk perhatian lebih dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Kemenparekraf agar Majalengka dapat lebih dikenal luas, dengan seiring akan beroperasional penuhnya Bandara Kertajati per tanggal 29 Oktober mendatang.
Untuk itu Pemerintah Kabupaten Majalengka beserta masyarakatnya harus menyiapkan diri terlebih juga para pelaku Ekonomi Kreatif harus siap menyongsong guna memajukan pariwisata di Kabupaten Majalengka.
“Kabupaten Majalengka harus dipastikan sebagai kota tujuan, baik tujuan wisata maupun berbisnis atau investasi, sebab tanpa hal tersebut Majalengka akan tertinggal. Dengan kemajuan ekonomi kreatif di Kabupaten Majalengka memungkinkan akan membuka pangsa pasar perdagangan yang lebih luas bahkan sampai level mancanegara, hal tersebut tentunya harus menjadi peluang bagi para Pelaku Ekonomi Kreatif di Kabupaten Majalengka.
Masih dikatakan Wabup, masyarakat Majalengka dituntut harus mampu produktif, masyarakat yang dapat membuat segala hal. Dengan masyarakatnya yang produktif dengan apa yang dihasilkan atau diproduksinya berkualitas maka dipastikan produk tersebut harus dapat dijual atau dipasarkan ke wilayah lain.
“Oleh karena itu dengan hadirnya para pelaku ekonomi kreatif ini nantinya sebagai pelaku utama, dimulai dari sebuah komunitas yang telah menjalin hubungan dengan berbagai komunitas lain di berbagai wilayah bahkan hingga Mancanegara. Untuk itu kita harus sambut peluang ini dengan baik artinya dengan kata lain strateginya harus menyerang tidak difensif. Pelaku Ekonomi Kreatif harus mampu membuktikan bahwa segala potensi ada di Majalengka,” pungkasnya. (Munadi)