MAJALENGKA, (FC).- Rumah sakit yang berada di Jalan Raya Cirebon – Bandung, tepatnya di Desa Penjalin Kidul, Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka, adalah salah satu rumah sakit swasta yang berdiri tiga tahun yang lalu.
Kehadirannya sangat diminati masyarakat yang membutuhkan akan kesehatan, terutama masyarakat pedesaan yang jauh dari layanan kesehatan.
Sehingga dalam kurun waktu tiga tahun semenjak berdirinya, rumah sakit swasta yang di beri nama RS Mitra Plumbon Prapatan, selalu dipadati pasien yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan.
Namun dibalik melayani kesehatan masyarakat, ternyata kehadiran RS Mitra Plumbon Prapatan juga turut mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar. Masyarakat di sana bisa mengais rejeki dengan menjadi pedagang ataupun juga membuat jasa perparkiran.
RS Mitra Plumbon Prapatan Majalengka ini hampir tidak pernah sepi dari pasien yang mau berobat, baik itu rawat jalan maupun rawat ini. Tentunya hal ini menjadikan peluang dan ladang usaha buat mencari rezki masyarakat sekitar.
Seperti Sopiah, perempuan asal Desa Penjalin Kidul berusia 42 tahun ini mengais rezeki di sekitar RS Mitra Prapatan dengan membuka warung kopi dan kebutuhan yang lainnya.
Dirinya menyewa sebuah kios persis di sebrang jalan rumah sakit untuk dijadikan lahan usahanya. Warung kopi yang berdiri sejak diresmikannya RS Mitra Plumbon Prapatan tiga tahun yang lalu ini, setiap harinya tidak pernah sepi pembeli terkhusus di malam hari.
“Saya membuka warung kopi ini sejak berdirinya rumah sakit ini, dan Alhamdulillah ada lebihnya untuk menutupi kebutuhan rumah tangga,” ujar Sopiah dengan nada santai, Kamis, (10/10).
Dirinya sengaja membuka warung kopinya selama 24 jam, hal ini mengingat pengunjung di RS Mitra Prapatan ini selalu ramai pengunjung dan ini adalah peluang emas baginya.
“Warung kopi saya buka 24 jam, dengan menyediakan berbagai makanan serta kebutuhan yang lainnya. Terkait yang jaganya saya menerapkan sistim bergiliran dengan keluarga,” pungkas Sopiah.
Selain warung, tempat jasa parkir kendaraan juga menjadi lahan untuk mengais rejeki. Ratusan motor serta puluhan mobil setiap hari memadati lahan parkir disekitaran rumah sakit.
Tempat parkir RS Mitra Plumbon Prapatan yang yang tidak bisa menampung, menjadikan lahan kosong milik warga sekitar menjadi solusinya. Kendaraan roda empat dikenakan tarif Rp 5 000 dan Rp 3.000 bagi kendaraan roda dua untuk sekali parkir.
“Ya lumayan saja mas, lahan kosong milik keluarga dijadikan tempat parkir cadangan mengingat tempat parkir di RS Mitra Plumbon Prapatan ini selalu penuh dan tidak bisa menampung kendaraan yang datang. Hasil dari parkir ini di bagi sama rata dengan pemilik lahan,” ujar Ahmadi yang jadi juru parkir secara singkat. (Munadi)
Discussion about this post