KAB. CIREBON, (FC).- Peluang bisnis ikan cupang hias kini kian menjanjikan. Disaat perekonomian sedang lesu di terpa pandemi Covid – 19, usaha ikan cupang dapat menjadi alternatif menambah pundi – pundi.
Di berbagai pelosok daerah, mulai banyak ditemui para Breeding ikan cupang hias. Tidak hanya itu, pakan alami seperti jentik nyamuk dan kutu air pun dapat menghasilkan rupiah, bila diolah oleh orang yang tepat.
Saat fajarcirebon.com, mengunjungi lapak Davica Betta Fish di jalan Nyimas pakung wati blok selatan rt 03 rw 04 desa tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon, berbagai jenis ikan cupang hias berjejer rapih memenuhi etalase guna menarik pengunjung yang datang.
Biasanya, ikan cupang yang sudah siap jual berusia minimal 3 bulan. Di lapak sederhana milik David (27), juga terlihat kolam yang tidak begitu besar sebagai tempat pembesaran ikan cupang hasil breeding sendiri.
Awalnya, David seorang penghobi kecantikan warna ikan cupang. Namun, pemuda dengan satu orang anak ini, akhirnya memilih membudidayakan sendiri dengan modal satu pasang ikan cupang, hingga akhirnya berkembang menjadi 10 pasang dengan omset perhari Rp200 ribu hingga Rp700 ribu.
David menceritakan, awal mula memulai budidaya ikan cupang, saat pertama kali melakukan breeding dari 1 pasang ikan cupang, mampu menghasilkan ratusan burayak atau anakan ikan cupang.
Berbagai kesulitan mulai datang menghampiri, satu persatu burayak hilang atau mati, karena berbagai faktor.
“Awal mulai breeding berhasil menghasilkan burayak, tapi ternyata tidak segampang yang dipikirkan, burayak usia satu minggu gampang sekali mati, karena ukurannya yang sangat kecil,” kata David Jumat (11/12)
Karena tidak berhasil dalam pembesaran burayak, akhirnya David mencari informasi keberbagai penghobi ikan cupang dan menerapkan ilmu otodidaknya.
Hingga akhirnya 3 bulan setelah itu, David kembali mencoba melakukan breeding, hasilnya pun cukup memuaskan, burayak yang awalnya tidak dapat bertahan dalam waktu 1 minggu, kini dapat tumbuh besar dengan berbagai macam warna cantik ditubuhnya.
“Karena burayak mati terus, akhirnya belajar kemana-mana. Tiga bulan belajar, akhirnya berhasil juga burayak tumbuh sampai 3 bulan sampai akhirnya panen,” tutur David.
Setelah berhasil melakukan pembesaran sampai panen, David mulai mempromosikan hasil breedingnya sendiri, mulai dari teman-teman dekat hingga akhirnya lapak Davica Betta Fish dikenal kalangan pecinta ikan cupang hias.
Promosi ikan cupang miliknya juga dilakukan melalui media sosial, untuk memperluas jangkauan pembeli dari luar Cirebon.
“Alhamdulillah sekarang sudah dikenal orang, tinggal melanjutkan saja dengan mencetak ikan cupang premium, agar pembeli tidak bosan,” ujarnya
Menurut David, anakan ikan cupang jenis nemo multi color usia dibawah 3 bulan mampu dijual seharga Rp25ribu perekor, tak tangung – tanggung dalam beberapa hari 50 ekor anakan ikan cupang mampu di jualnya. Hasil penjualan, kemudian diputar dengan membeli indukan ikan cupang.
“Kalau jenis nemo anakan harganya Rp25ribu perekor, saya juga pernah jual yang sudah jadi jenis red coper seharga Rp1 juta,” paparnya.
Kini David tinggal menuai hasil jerih payahnya membudidayakan ikan cupang hias, bahkan dirinya berencana menambah kolam pembesaran.
“Ya pokoknya kalau gagal coba lagi, jangan nyerah. Kalau ditekuni pasti ada hasil, rencananya juga mau nambah kolam, agar bisa naikan omset,” pungkasnya. (Zaga/Job/FC)
Discussion about this post