KAB. CIREBON, (FC).- Penyakit DBD masih menjadi masalah kesehatan dan ancaman serius di sejumlah wilayah, termasuk Kabupaten Cirebon. Pasalnya penyakit ini tidak hanya berdampak terhadap pada sektor kesehatan, namun juga sektor sosial dan ekonomi masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, dr Hj Neneng Hasanah melalui Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) pada Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), dr Lukman Denianto menjelaskan, peningkatan kasus DBD terus terjadi, terutama saat musim penghujan. Untuk itu, pihaknya berharap kepada semua pihak untuk bersama-sama melakukan pencegahan terhadap penyebaran DBD di Kabupaten Cirebon.
“Sumber daya manusia (SDM) Dinas Kesehatan terbatas. Butuh lintas sektoral agar penanganan DBD lebih masif dan tepat sasaran,” kata Lukman, kemarin.
Kerjasama lintas sektoral, di antaranya adalah peran kecamatan, peran desa-desa dan petugas jumantik (pemantau jentik-jentik).
“Harapannya pengaplikasian jumantik adalah satu rumah itu satu jumantik. Kenapa? Karena ketika memantau jentik mereka dapat melaporkan ke petugas Puskesmas agar cepat ditindaklanjuti,” kata dia.
“Efektif sekali satu rumah satu petugas jumantik, karena ketika ditemukan jentiknya dan tidak akan berubah menjadi nyamuk dewasa. Selain itu penanganannya 3M Plus,” tambahnya.
Menurutnya, fogging yang selama ini dilakukannya adalah sifatnya hanya membunuh nyamuk dewasa saja. Akan tetapi, jentik-jentik dan telor nyamuk belum terbunuh.
“Jadi mohon kerjsasama dari kecamatan, desa dan lintas sektor lainnya, agar kita cepat untuk menindaklanjuti,” katanya.
Apalagi, masih dikatakan Lukman, sebentar lagi menghadapi musim penghujan, untuk melakukan pencegahannya adalah pihaknya mengajak kepada seluruh masyarakat agar selalu membersihkan lingkungan.
“Jadi, ketika musim penghujan tiba tidak ada lagi tempat-tempat yang dapat menampung air, karena ketika tidak ada tempat menampung air yang dijadikan sarang, itu tidak akan ada penyebaran DBD,” katanya.
Lukman menambahkan, berdasarkan data sampai minggu ke 33 tahun 2023, terdapat 578 kasus DBD dengan 5 kasus kematian. Aku dia, penyebaran tertinggi di 5 kecamatan terbanyak di antaranya, Kecamatan Ciledug, Babakan, Gebang, Sumber dan Kecamatan Pabedilan. Sedangkan, kasus pada tahun 2022 sampai bulan Juli terdapat 1354 kasus dengan 9 kematian. (Ghofar)
Discussion about this post