KAB. CIREBON, (FC).- Jembatan penyeberangan khusus sepeda motor di ruas Cirebon – Bandung tepatnya di jalan Pangeran Cakrabuana, Kelurahan Kemantren, Kecamatan Sumber kini sudah bisa dilalui lagi oleh pengendara sepeda motor.
Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan (PJJ) Wilayah Pelayanan VI pada Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat, Boy Bob Agustan Nyinang mengatakan, saat ini pihaknya sudah menyelesaikan penanganan pondasi pada tiang jembatan penyeberangan khusus sepeda motor tersebut.
Menurutnya, berdasarkan hasil analisis, jembatan penyeberangan khusus sepeda motor tersebut sudah dapat dilalui per hari ini.
“Untuk penanganan pondasi sudah selesai dan berdasarkan hasil analisis jembatan dapat digunakan dan pada hari ini sudah mulai dibuka, namun masih dalam pemantauan,” kata Boy melalui pesan singkatnya, Rabu (19/2).
Sebelumnya, pondasi jembatan penyeberangan khusus sepeda motor tersebut terkikis akibat banjir bandang yang terjadi Jumat (17/1) lalu.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan (PJJ) Wilayah Pelayanan VI pada Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) menutup sementara salah satu jembatan kecil untuk pengendara roda dua.
“Di jembatan utama yang rangka itu tidak terkikis pondasinya. Jadi masih aman dilintasi oleh kendaraan, baik kendaraan besar maupun kecil,” kata Boy Bob Agustan Nyinang, Sabtu (18/1).
Hanya, sambung Boy sapaan akrabnya, yang terjadi kerusakan itu pada pondasi pilar jembatan kecil untuk roda dua sebelah kiri dari arah Cirebon menuju Sumber atau Bandung.
“Jadi kita lakukan penutupan sementara pada jembatan yang kecil itu,” ungkapnya.
Kata dia, jembatan kecil ini secara konstruksi, jembatan ini tidak akan digunakan lagi untuk melintasi kendaraan, karena secara konstruksi sudah terganggu, dimungkinkan tidak bisa digunakan lagi.
“Tapi kami akan melakukan langkah-langkah penanganan di bawah itu dengan menahan supaya arus tidak menggerus lagi ke pondasi yang lainnya,” ucapnya.
“Kedepan kita akan rencanakan untuk lakukan perbaikan secara permanen, namun saat ini lebih kepada konsentrasi untuk penanganan dan pengamanan pondasi,” pungkasnya. (Ghofar)
Discussion about this post