MAJALENGKA, (FC).- Jembatan gantung yang menghubungkan Desa Campaga-Talaga Kulon di Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka terputus akibat diterjang banjir.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (8/1) sekitar pukul 16.00 WIB, saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut sekitar 3 jam.
Pantauan wartawan, jembatan yang terbuat dari besi itu masih terlihat bentuk fisiknya. Namun di salah satu tali penyangga atau kerap yang disebut seling terlihat terputus.
Kondisi itu membuat jembatan tersebut miring dan dikhawatirkan ambruk jika ada warga yang memaksa melintas.
Di sisi tengah jembatan juga, terlihat tumpukan sampah yang tersangkut di sela-sela jembatan yang diketahui dibangun pada tahun 2018 lalu.
Salah satu warga, Nono (61) warga Blok Cilengsar, Desa Campaga mengatakan, peristiwa itu terjadi sekira pukul 16.00 WIB pada akhir pekan kemarin. Yang mana saat itu, hujan deras mengguyur desanya yang membuat Sungai Cilutung meluap.
“Kemarin kejadiannya jam 16.00 WIB, Sungai Cilutung meluap hingga ketinggiannya sampai ke lantai jembatan,” ujar Nono saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (9/1).
Diduga, jelas dia, jembatan tersebut tak kuat menahan air yang cukup deras.
Sehingga, salah satu tali penyangga yang berada di bloknya terputus.
“Karena talinya lepas, jembatan akhirnya miring dan gak bisa dilalui warga. Tadi pagi juga banyak tumpukan sampah yang menyangkut di jembatan,” ucapnya.
Menurut dia yang sudah tinggal di Desa Campaga selama 40 tahun, banjir sudah terjadi sebanyak 4 kali. Namun baru kali ini, banjir mengakibatkan jembatan gantung yang menghubungkan Desa Campaga-Talaga Kulon terputus.
“Saya sudah 40 tahun di sini, sudah 4 kali kejadian banjir akibat Sungai Cilutung meluap. Nah selain memutuskan jembatan, banjir juga menggenangi sawah warga, tapi Alhamdulillah sekarang sudah aman,” jelas dia.
Akibat peristiwa itu, sambung dia, bagi warga yang hendak melintas menuju desa sebrang atau sebaliknya, harus memutar sejauh 1 kilometer atau harus kembali ke pusat Kecamatan Talaga.
Menurut Nono, banyak warga yang memang sering melintas untuk berbagai aktivitas.
“Banyak warga lewat sini, motor juga banyak lewat sini. Kebanyakan ya mau berdagang, mau ke sawah pokoknya bermanfaat sekali jembatan ini,” katanya.
Sementara, Sub Koordinator Kedaruratan BPBD Majalengka, Rezza Permana menyampaikan, pihaknya telah melakukan assessment terhadap jembatan gantung tersebut.
Menurutnya, jembatan itu tak kuat menahan debit air saat meluap sore hari kemarin.
“Kami imbau bagi warga agar tidak nekat melintas terlebih dahulu, baik lalu lintas barang maupun orang. Warga disarankan memutar ke jalan raya terlebih dahulu apalagi yang membawa kendaraan bermotor,” ujar Rezza.(Munadi)
Discussion about this post