MAJALENGKA, (FC).- Jemaah haji asal Kabupaten Majalengka, Suharja (70) dikabarkan menghilang di Arab Saudi. Kabar kehilangannya pun sudah diketahui oleh pihak keluarga di Desa Babakansari, Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka.
Ditemui wartawan pada Senin (10/7), anak Suharja, Didin Saefudin (41) mengatakan, pihak keluarga sudah mengetahui kabar tersebut sejak 12 hari lalu.
Kabar itu didapat dari sang ibu sekaligus istri dari Suharja bernama Aat (58) yang mendampinginya berangkat ibadah suci.
“Bapak hilangnya udah 12 hari. Kata emak di ditu teh, ngawartosan bapak tos teu aya hilang (kata ibu di sana [Arab Saudi], ngasih tahu bapak udah hilang),” ujar Didin, Senin (10/7).
Informasi dari sang ibu, jelas Didin, sang ayah diketahui saat itu sedang berada di Padang Arafah selepas menunaikan ibadah armuzna.
Saat itu, Suharja sedang didampingi sang istri di sebuah toilet umum, namun keberadaannya tak diketahui beberapa saat setelah Aat keluar dari toilet.
“Keur di WC, emak na asup, bapak kaluar deui. Bapak teh tos masuk, emak teh ngantosan di luar. Bapak teh asup deui ka luar, ngantosan deui teh tos teu aya, tos hilang, nyao kamana hilang na teh. (Lagi di WC, ibu masuk, bapak keluar lagi. Bapak udah masuk, ibu nunggu lagi di luar, bapak masuk lagi ke luar. Ditungguin teh udah enggak ada, udah hilang, enggak tahu hilangnya ke mana),” ucapnya.
Sebelumnya, lanjut Didin, ia dan orang tuanya kerap berkomunikasi untuk sekadar menanyakan kabar. Disebut dia, bahwa sebelum kabar kehilangan ayahnya mencuat, peristiwa hilangnya sang ayah juga pernah terjadi.
“Kata saya teh yang tabah wae emak kitu. Da abdi mah ngan bisa ngadoa wae ti lembur teh, ulah sedih da ka urang na teh sok sedih. (Kata saya teh yang tabah aja Bu. Kalau saya mah cuma bisa ngedoa aja dari kampung. Jangan sedih, sayanya suka ikut sedih).”
“Ari nu kapungkur mah teu aya, anu kahiji teh, anu teu aya di ditu tapi kapendak deui eta mah 4 jam teh. (Sebelumnya enggak ada, yang pertama, yang enggak ada di sana tapi ketemu lagi itu mah 4 jam kemudian).”
“Bukan sekali (hilang), dua kali sama sekarang,” jelas anak ketiga dari Suharja dan Aat itu.
Didin pun tak menampik, bahwa ayahnya selama tiga tahun terakhir sudah mengidap penyakit dimensia atau linglung. Dengan peristiwa yang dialami keluarganya saat ini, ia hanya bisa pasrah dan berharap ayahnya bisa segera ditemukan dalam kondisi sehat.
“Da kumaha deui meureun iyeu mah takdir urang meureun kitu. (Gimana lagi ini mah takdir kita gini mungkin). Mohon ditemukan aja lah. Ditemukan, bisa mah kaayaan sehat kitu lah bapak na. (Mohon ditemukan aja. Ditemukan, kalau bisa keadaannya sehat gitu lah bapaknya),” katanya.
Sementara dengan adanya kabar warganya yang mengalami musibah kehilangan, Muspika Kecamatan Bantarujeg pun menyambangi rumah jemaah haji tersebut, Senin (10/7).
Rombongan Muspika dipimpin langsung oleh Camat Bantarujeg, Nunung Nurlaela. Tujuan mereka, yakni memberikan dorongan moril agar pihak keluarga tetap tabah dengan apa yang terjadi saat ini. (Munadi)
Discussion about this post