KUNINGAN, (FC).- Menjelang relokasi Pedagang Kaki Lima yang biasa berjualan sepanjang jalan Siliwangi dan akan dipindahkan ke Kawasan Puspa (Pusat Parkir dan Kuliner) Siliwangi, Pemerintah Kabupaten Kuningan menyelenggarakan acara tasyakuran dan Halal Bihalal bersama para pedagang.
Ada sekitar 350 pedagang kaki lima lebih yang akan direlokasi pada kawasan eks bangunan SDN 17 Kuningan tersebut.
Semua PKL tersebut adalah yang biasa berdagang di daerah Siliwangi Barat, Siliwangi Timur, Pujasera, Langlangbuana, Jl Ahmad Yani dan Taman Kota.
Rencananya, perpindahan akan mulai dilakukan esok hari secara bertahap, dan akan selesai pada 19 April 2024.
Di tempat yang sama, di kawasan Puspa Siliwangi juga diselenggarakan event “Balanja Beu” (Maremaan Lebaran UKM) sebagai langkah awal untuk memeriahkan perpindahan para PKL ke kawasan ekonomi baru.
Event Balanja Beu akan berlangsung 10 hari, dimulai hari ini hingga tanggal 26 April 2024 yang akan berisi kegiatan Bazar Murah, Bazar Produk UMKM, Operasi pasar Murah (OPM), berbagai lomba, pentas musik dan budaya.
Pj Bupati Kuningan Raden Iip Hidajat menyebutkan bahwa seiring berjalannya waktu, kehidupan perkotaan terus berkembang dan dengan itu banyak tantangan yang perlu dihadapi.
Salah satunya adalah masalah tata ruang dan ketertiban kota yang tidak hanya memengaruhi estetika kota, tetapi juga menyangkut kenyamanan dan keamanan seluruh warga.
“Untuk itu dalam rangka menciptakan sebuah Kota yang lebih tertata, nyaman dan berkelanjutan, hari ini kita berkumpul untuk merayakan langkah penting dalam proses relokasi para PKL ke lokasi baru yang telah kami siapkan dengan matang,” jelas Iip
Iip juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pedagang atas kesabaran, kerjasama dan pengertian yang telah diberikan selama proses relokasi ini berlangsung.
“Kami sadar bahwa proses adaptasi ini tidaklah mudah, namun mari kita percayai bahwa setiap perubahan membawa harapan baru dan setiap langkah yang kita ambil hari ini akan membawa kita menuju masa depan yang lebih baik,” ujar Iip.
Iip juga menekankan bahwa relokasi ini bukan akhir dari perjalanan, tapi merupakan awal dari sebuah perubahan yang lebih besar menuju Kota yang inklusif dan berkeadilan bagi masyarakat Kuningan.
“Kami akan terus mendengarkan dan memperhatikan setiap masukan dan kebutuhan dari para pedagang kaki lima serta seluruh masyarakat Kabupaten Kuningan untuk memastikan bahwa proses ini berjalan dengan baik dan memberikan manfaat masksimal bagi semua pihak,” ungkap Iip.
Sementara itu, seorang pedagang asongan yang biasa mangkal di depan pertokoan Siliwangi bernama Ujang Armaya (59) menuturkan, bahwa dirinya Bersama dengan pedagang lain mengaku mendukung proses relokasi ini.
“Kami mendukung Pemerintah bahwa kami dipindahkan dan diberi tempat yang lebih baru, nyaman dan serba terang ini. Harapan kami adalah semakin ramai para pembeli sehingga ekonomi kami semakin baik,” Kata Pria yang sudah berdagang puluhan tahun asal Luragung tersebut.
Acara kemudian diisi dengan Sholat Maghrib berjemaah. Dilanjutkan dengan Tausiyah dan doa Bersama oleh Ustad Ahmad Faizin. Selepas mendengarkan tausiyah, para peserta melakukan santap nasi kotak Bersama sebagai Upaya menguatkan suasana kebatinan antara Pemerintah dan para pedagang.
Nampak seluruh tamu undangan yang hadir, Forkopimda, Sekretaris Daerah dan Para Kepala Perangkat Daerah cair dan ngobrol Bersama dengan pedagang. (Ali)