KAB. CIREBON, (FC).- Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah, kasus lumpy skin disease (LSD) atau penyakit lato-lato yang menyerang sapi di Kabupaten Criebon terus bertambah dan mencapi 342 ekor. Upaya keras dilakukan pemerintah untuk menekan penyebaran penyakit tersebut.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, per hari Minggu (9/4), ratusan ekor sapi yang terpapar LSD ini menyebar ke 28 wilayah kecamatan dan 74 desa di Kabupaten Cirebon. Terjadi, sejak akhir 2022 dan terus meningkat hingga awal April 2023 ini.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Lis Nuraeni mengatakan, terkait pencegahan LSD pihaknya saat ini tengah melakukan vaksinasi. Namun, baru 300 ekor saja yang sudah mendapatkan proteksi tersebut.
Selain vaksinasi, dalam upaya pencegahan LSD, Distan Kabupaten Cirebon pun melakukan upaya pengobatan dan penyemprotan kandang sapi dengam cairan disinfektan.
“Kebutuhan vaksin untuk sapi cukup banyak, karena jumlah populasi sapi di Kabupaten Cirebon cukup banyak, ada 5.700 ekor,” kata Lis, Senin (10/4).
Lis mengatakan, pemerintah daerah kesulitan melakukan pengendalian penyebaran LSD lantaran proses distribusi sapi dari luar kota melalui jalan tol. Sementara pos pemeriksaan ada di jalur arteri. Meskipun begitu, lanjut Lis, masyarakat tidak perlu panik lantaran daging dari sapi yang terkena LSD masih bisa dikonsumsi.
“Penyakit ini hanya menempel di kulit, daging bisa dimakan, tidak seperti PMK,” kata Lis.
Lis mengatakan, LSD merupakan penyakit kulit infeksius disebabkan oleh lumpy skin disease virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus capripoxvirus dan famili poxviridae. Virus tersebut umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau.
“Penularan LSD secara langsung melalui kontak dengan lesi kulit, namun virus LSD juga diekskresikan melalui darah, leleran hidung dan mata, air liur, semen dan susu. Penularan juga dapat terjadi secara intrauterine,” kata Lis.
Penyakit LSD pertama kali dilaporkan di Zambia, Afrika pada 1929 dan terus menyebar di benua Afrika, Eropa dan Asia. (Ghofar)