MAJALENGKA, (FC).- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka telah mencatat 34 peristiwa bencana alam di wilayah Kabupaten Majalengka sepanjang bulan Januari 2020. Sejauh ini, longsor menjadi bencana yang banyak terjadi dengan jumlah 15 kali kejadian.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Majalengka, Agus Permanan mengemukakan, bencana longsor sendiri mengancam 139 desa di 17 kecamatan, di antaranya Kecamatan Argapura, Panyingkiran, Majalengka, Talaga, Bantarujeg, Cigasong, Rajagaluh, Maja, Lemahsugih, Cikijing, Sindangwangi, Malausma, Sindang, Banjaran, Leuwimunding, Sukahaji, dan Cingambul.
“Ya, saat ini di wilayah Majalengka yang sering terjadi yaitu bencana longsor, dan seisanya bencana lain seperti, erosi, cuaca ekstrim, banjir, pergerakan tanah, sambaran petir, kebakaran, dan yang lainnya,” ujar Agus kepada wartawan FC, Selasa, (04/02).
Dikatakan dia, seluruh bencana yang tercatat di BPBD Majalengka sendiri tersebar di sejumlah kecamatan, di antaranya Majalengka, Kadipaten, Rajagaluh, Bantarujeg, Kertajati, Jatiwangi, Sukahaji, Palasah, Sumberjaya, Maja, Malausma, Cigasong, Leuwimunding, Talaga, Sindang, Panyingkiran, dan Sindangwangi.
“Akibat bencana sepanjang 2020 tersebut, terdapat kurang lebih 104 bangunan rusak, dan 84 bangunan lain terancam rusak hingga sedikitnya 71 warga terdampak. Dari jumlah tersebut, 59 warga menderita, 11 orang mengungsi, dan ada pula yang meninggal dunia,” ungkapnya.
Lebih jauh Agus mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terkait datangnya bencana alam di wilayah yang berjuluk Kota Angin ini, mengingat musim hujan sejauh ini masih berlangsung.
“Masyarakat harus tetap waspada karena musim hujan saat ini masih berlangsung,” imbaunya. (ibnu)
Discussion about this post