KAB. CIREBON, (FC).- Dalam rangka mengurangi penggunaan batubara sebagai bahan bakar utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Unit Palimanan (Indocement) melakukan berbagai upaya meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif dalam proses produksi semen.
Dalam kunjungannya ke TPA Kopi Luhur, Alfian selaku Assistant General Manager Indocement menyampaikan bahwa beberapa sampah rumah tangga yang memiliki nilai panas tinggi dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif seperti plastik kresek, kertas bekas, karet dan ban bekas.
“Sampah kota Cirebon yang berasal dari sekolah-sekolah, pusat perbelajaan dan perkantoran menjadi prioritas karena selain sampahnya relatif lebih bersih, kadar airnya juga rendah sehingga akan mudah dalam proses pembakaran,” kata Alfian dalam siaran pers yang diterima FC, Senin (6/5).
Sekretaris DLH Kota Cirebon, Ujianto Wahyu Utomo, ATD menyambut baik gagasan Indocement yang akan memanfaatkan sampah sebagai bahan bakar alternatif karena hal ini akan sangat membantu DLH dalam mengurangi timbulan sampah diperkotaan yang tiap hari bertambah sekitar 800M3.
“Kami sangat menyambut baik penjajakan yang dilakukan Indocement karena hal ini sangat sinergi dengan program DLH, apalagi setelah masa pandemi Covid-19 mulai mereda jumlah timbulan sampah dari sekolah-sekolah, pusat perbelanjaan dan perkantoran mulai meningkat hingga 800 M3 perhari sehingga perlu adanya upaya terobosan kerjasama dengan pihak swasta dalam pengelolaan sampah yang lebih baik,” ungkap Ujianto.
Sementara itu, Dini Pramudiasti, selaku supply Dept Head Indocement mengungkapkan bahwa bahan bakar alternatif yang telah digunakan saat ini antara lain sekam padi, serbuk gergaji, ban bekas, kulit kopi, limbah bahan sepatu dan RDF serta biomas diperolah dari beberapa daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Namun masih banyak peluang yang belum bisa kami dapatkan seperti sampah kering dan jerami kering.
“Dalam waktu dekat ini kami juga akan berkunjung ke DLH Kabupaten untuk melihat potensi yang ada,” jelas Dini. (Andriyana)