KAB. CIREBON, (FC).- Wakil Bupati Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih kembali melakukan monitoring dan evaluasi (Movev) stunting, kali ini di Kecamatan Weru, Selasa (17/10).
Sepanjang 2023 ini pemerintah daerah sudah melakukan monitoring ke 16 kecamatan di Kabupaten Cirebon. Upaya tersebut dilakukan untuk mempercepat penurunan angka stunting.
Menurut wakil bupati yang akrab disapa Ayu ini, penurunan angka stunting merupakan instruksi dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Dalam instruksinya itu, Presiden RI menekankan, pada 2024 angka gagal tumbuh atau stunting harus berada pada angka 14 persen. Kabupaten Cirebon, merupakan salah satu bagian yang turut menurunkan angka tersebut.
“Berdasarkan data, pada 2023 ini jumlah angka stunting di Kabupaten Cirebon sebanyak 14.014 atau 8,59 persen dari jumlah balita. Puluhan ribu balita tersebut, menyebar di 28 desa dari sembilan kecamatan,” kata Ayu.
Ayu berharap, seluruh jajaran yang bertugas mempercepat penurunan angka tersebut tidak hanya sekadar melakukan seremoni saja. Melainkan, paham langkah kerja yang harus digulirkan. “Saya yakin dengan semangat bersama tetap bisa mencapai target sesuai dengan yang ditargetkan dari pemerintah pusat 14 persen bisa terwujud,” kata Ayu.
Menurutnya di Kecamatan Weru ada 9 Desa dan keseluruhan yang terkena stunting ada 212 anak. Yang paling tinggi di Desa Karangsari yaitu 54 anak.
“Kita tengah mencari pola strategi seperti apa yang kita lakukan agar stunting menurun. Kita sudah punya rencana aksi. Namun, harus sesuai dulu datanya sesuai dengan by name by address,” kata Ayu.
Dia menambahkan, saat ini anak atau balita yang terkena stunting ini setiap bulan selalu dipantau dan bagaimana kita mengintervensi keluarga yang terkena stunting.
“Intervensi nya ya harus dari hulu nya, yaitu pemberian tablet darah kepada anak-anak, agar ketika mempunyai anak tidak stunting. Kemudian anak yang baru lahir dari 0-2 tahun itu diberikan asupan makana tambahan dan sudah dilakukan,” pungkasnya. (Ghofar)
Discussion about this post