KUNINGAN, (FC).- Mualaf Center Indonesia Kuningan yang kini menjadi Mualaf Center Indonesia Peduli (MCIP) Kabupaten Kuningan diketuai oleh Insan Nulyaman.
Apabila ada yang mengatasnamakan Mualaf Center Indonesia, Insan Nulyaman merasa keberatan, karena memang yang bersangkutan bukanlah pengurus dari Mualaf Center Indonesia, berkaitan dengan pemberitaan kemarin yang kecewa terhadap PKS atas dampak dari Pencalonan Anies Baswedan yang pituin asli kuningan.
“Setelah membaca berita kemarin, tentang kondisi politik, ada yang mencatut nama organisasi mualaf center, itu bukan mualaf center, karena yang bernama Ade itu memiliki organisasi Mualaf Ikhlas Madani Indonesia (MUKMIN), bukan Mualaf Center Indonesia,” ungkap Insan. Rabu (14/8)
Ditegaskan Insan, Mualaf Center Indonesia (MCI) Kuningan telah berubah nama menjadi Mualaf Center Indonesia Peduli (MCIP) Kabupaten Kuningan, dengan ketua dirinya dan Sekretarisnya Bahrul Ulum.
Di dalam AD ART, Insan menyebutkan bahwa MCIP tidak boleh ikut dalam politik praktis, dan MCIP fokus pada pembinaan Mualaf, anak Mualaf, TK dan Kelompok Bermain dan kegiatan sosial – keagamaan.
“MCIP itu dalam AD ART nya tidak boleh terlibat politik praktis, mohon di pahami, dan kami keberatan nama MCIP telah dicatut,” ujar Insan.
Diberitakan sebelumnya, munculnya isu penarikan dukungan Partai Keadilan Sejahtera untuk Anies Baswedan di Pilgub Jakarta, menuai protes dari pendukung dan relawan di Kabupaten Kuningan yang merupakan pituin Kuningan, para relawan yang telah berjuang di Pilpres kemarin mengancam akan boikot PKS di Pilkada Kuningan.
“Kami tetap pada komitmen, yaitu mendukung Anies Baswedan dalam Pilgub Jakarta 2024,” kata warga Kuningan yang merantau di Jakarta,
Menurut pria yang enggan disebutkan namanya itu, juga mengecam upaya penarikan dukungan dari PKS untuk Anies Baswedan. Ia bersama para relawan akan mencabut dukungan untuk PKS kalau memang penarikan dukungan itu terjadi.
“Akan mencabut dukungan untuk PKS jika saja PKS mencabut dukungannya untuk mencalonkan Pak Anies,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua Mualaf Center Kuningan Ade mengatakan, sebagai relawan Anies Baswedan di Kuningan dirinya merasa kecewa dengan Keputusan PKS jika itu terjadi, konsistensi oposisi bersama rakyat itu pudar seketika setelah mendengar melihat di beberapa media juga medsos yang sudah bukan kabar burung lagi.
“Sebenarnya bukan sebab Pak Anies nya yang gagal dipinang PKS, kalau pak Anis sudah berkomitmen akan terus bersama rakyat hanya saja ketahanan temen-teman PKS terhadap benteng oposisi ternyata bisa di robohkan juga hanya demi melenggang dan menggenggam kekuasaan,” ujar Ade kepada Wartawan.
Ade mengaku dirinya hanya rakyat arus bawah hanya simpatisan yang bekerja bergerilya ikut serta dalam kontestasi perhelatan politik Pilpres dan Pileg kemarin, tidak mau di sebutkan jasanya apa.
“Kami militan berjuang bersama umat tidak minta di pandang tidak minta dianggap hadir mendorong pks muncul ke permukaan khususnya di Kuningan, kami memandang ini pun sangat menjaga objektifitas tidak serta merta kami mengkritik kami kecewa karena ada sebabnya, ya semoga saja ini bukan akhir segalanya dan keadaan masih berpihak kepada rakyat kecil sepeti saya yang suaranya mungkin kurang manfaat dikalangan arus atas,” ujar Ade
Ade pun berharap semoga dirinya Bersama kawan-kawan masih tetap konsisten bersama rakyat dan pak Anies yang sama-sama orang kuningan dan memiliki kesamaan menentukan arah pandangan untuk negri tercinta ini.
“Untuk arah politik kedepan, kami harus istikharah dulu, kita tidak diajarkan membenci sesama muslim yang jelas rasa kecewa itu pasti ada, sebab kecewa itu soal rasa,” ungkap Ade. (Ali)