KAB. CIREBON, (FC).- Taman Baca Masyarakat “Pado Maco” bekerjasama dengan Forum Pegiat Literasi Kabupaten Cirebon mengadakan kegiatan Gerakan Buku Dibacakan (Gerbu).
Kegiatan yang berlangsung dua hari pada Jumat-Sabtu (14-15/7) di Pendopo Kecamatan Suranenggala itu dihadiri para Ibu yang mempunyai balita maupun Ibu hamil.
Acara dibuka oleh Pustakawan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Cirebon, Imam Sobirin, mewakili kepala dinas yang berhalangan hadir, Jumat (14/7).
Gerakan Buku Dibacakan atau Gerbu adalah gerakan yang bertujuan mendorong orang tua untuk membacakan dongeng kepada anak-anak mereka.
Gerakan ini juga mengajak dan mengedukasi para ibu hamil tentang manfaat membacakan buku sejak bayi dalam kandungan.
Para orang tua diminta meluangkan waktu setiap hari minimal 15 menit untuk membacakan buku cerita atau dongeng sesuai usia anak-anak mereka dengan suara dan intonasi yang jelas.
Membacakan dongeng kepada anak-anak memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan koneksi emosional antara orang tua dan anak.
Juga meningkatkan konsentrasi dan kemampuan pendengaran anak, serta meningkatkan keterampilan bahasa dan kosakata.
Dalam gerakan ini, orang tua diajak untuk membaca buku bagi anak-anak di berbagai tempat, seperti di rumah, di perpustakaan, atau di taman.
Gerakan ini juga berusaha untuk menarik perhatian masyarakat dan pemerintah untuk memberikan dukungan dan memfasilitasi program-program membacakan dongeng kepada anak-anak, seperti menyediakan ruang baca atau mengadakan acara baca dongeng di sekolah-sekolah atau komunitas.
Melalui Gerakan Buku Dibacakan, diharapkan anak-anak akan mendapatkan manfaat positif dari membaca dan mendengarkan dongeng, serta meningkatkan minat baca mereka.
Selain itu, gerakan ini juga dapat menjauhkan anak-anak dari penggunaan perangkat elektronik seperti HP dan mengajarkan nilai-nilai literasi sejak dini.
Camat Suranenggala, Masrukin sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan yang digagas Taman Baca Masyarakat “Pado Maco” Kecamatan Suranenggala ini.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada Podo Moco atas inovasi yang luar biasa, menggerakan masyarakat untuk membacakan buku tidak hanya kepada anak-anak saja, tetapi gerakan ini dibacakan buku sejak anak dalam kandungan,” kata Camat.
Menurutnya, indera pendengaran anak sudah diaktifkan sejak ada dalam kandungan. Saat ibu membaca buku, janin bisa mendengarkan dan merasakan suara ibunya.
Sementara itu, Warkina, selaku pendiri Taman Baca Masyarakat Pado Maco mengatakan, kegiatan Gerakan Buku Dibacakan ini berangkat dari gagasan hasil diskusi bersama Camat Suranenggala.
“Kegiatan ini merupakan konsep dari diskusi kami mengenai kondisi sekarang tentang bagaimana mengimbangi teknologi digitalisasi. Bukannya tidak boleh memakai HP, tapi mengimbangi waktu untuk memakai HP, terutama kepada para Ibu,” kata Warkina, yang juga penanggungjawab dari kegiatan ini.
Warkina mengajak para ibu untuk membiasakan membacakan dongeng dan menghindari ketergantungan pada HP sebelum tidur.
Oleh karena itu, disarankan agar anak terlelap tidur dengan mendengarkan dongeng yang dibacakan oleh ibu, daripada dengan genggaman HP.
“Sehingga anak-anak terlelap setelah dongeng atau buku cerita yang dibacakkan, tidak terlelap dalam genggaman HP atau terlelap dalam genggaman mainan,” ujarnya.
Warkina mencontohkan, di Jepang, gerakan buku dibacakan sudah menjadi budaya, sudah ada programnya dari pemerintah.
Orang disana ketika menengok bayi baru lahir, selain membawa pampers atau bedak, juga diselipi 3 buku cerita anak.
“Dari situ maka muncul ide gagasan kami, kalau ada ibu yang melahirkan, kami menyediakan buku. Kami akan konfirmasi dengan Puskesmas atau dinas kesehatan untuk bisa menitipkan bukunya ke ibu yang melahirkan atau ibu hamil,” jelasnya.
Pustakawan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Cirebon, Imam Sobirin berharap gerakan buku dibacakan ini menjadi gerakan yang bisa memotivasi masyarakat khususnya di kecamatan Suranenggala.
“Kita menginginkan minat baca masyarakat meningkat. Harapan kita gerakan ini bisa tumbuh kembang ke desa-desa, bersinergi dengan kecamatan, dengan teman-teman komunitas agar masyarakat dan generasi kita gemar membaca,” ujar Imam.
Ia juga berharap gerakan ini bisa disosialisasikan hingga ke posyandu. Saat sosialisasi kesehatan ibu dan balita, para kader Posyandu bisa menyisipkan ajakan gerakan buku dibacakan ini. Hal itu dinilai efektif mengena sasaran. (Andriyana)
Discussion about this post